Spesifikasi Pesawat Tempur F-16
A
A
A
JAKARTA - Alutsista TNI Angkatan Udara (AU) semakin tangguh. Bulan ini, tiga dari 24 unit F-16 yang dipesan dari Amerika Serikat (AS) sudah datang di Tanah Air.
TNI AU selama ini sudah mengoperasikan F-16. Namun, untuk yang 24 unit ini memiliki perbedaan mencolok dengan F-16 15 OCU, yang sekarang dioperasikan TNI AU.
Yang sangat berbeda adalah, sistem MMC (modular mission computer) tape lima sebagai jantung dan otak avionic pesawat, multi function display berwarna yang menggantikan display analog, data link 16, stores management system terbaru, system embedded GPS & INS yang canggih dan memungkinkan pesawat menembakkan bom JDAM dengan kendali GPS.
Selain itu, dilengkapi sistem radio have quick II untuk menjamin kerahasiaan komunikasi dan data, missile warning system, jammer system dan electronic warfare system yang memungkinkan pesawat ini, melaksanakan misi SEAD (suppression of enemy air defence) untuk menghancurkan sarang-sarang radar dan rudal pertahanan udara lawan.
Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU, telah menjalani modifikasi struktur rangka pesawat yang membuat umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.
Sehingga, memungkinkan pesawat dipakai selama 10 tahun lagi. Pada saat usia pakai F-16 C/D 52 ID berakhir, maka diharapkan Indonesia sudah memiliki armada pesawat tempur modern masa depan generasi 4.5 atau generasi lima.
Kemampuan operasi dan teknologi pesawat ini dirasa sudah memadai dalam meningkatkan secara signifikan kemampuan jajaran tempur TNI AU dalam manajemen perang udara modern.
“Pesawat F-16 C/D Block 52ID ini akan sanggup bertempur siang dan malam disegala kondisi cuaca dan segala macam sasaran,” tegas Kadispenau Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Rencananya pesawat baru ini akan memperkuat Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru. Penambahan 24 unit pesawat tempur ini akan menambah kekuatan TNI AU secara cukup signifikan.
TNI AU selama ini sudah mengoperasikan F-16. Namun, untuk yang 24 unit ini memiliki perbedaan mencolok dengan F-16 15 OCU, yang sekarang dioperasikan TNI AU.
Yang sangat berbeda adalah, sistem MMC (modular mission computer) tape lima sebagai jantung dan otak avionic pesawat, multi function display berwarna yang menggantikan display analog, data link 16, stores management system terbaru, system embedded GPS & INS yang canggih dan memungkinkan pesawat menembakkan bom JDAM dengan kendali GPS.
Selain itu, dilengkapi sistem radio have quick II untuk menjamin kerahasiaan komunikasi dan data, missile warning system, jammer system dan electronic warfare system yang memungkinkan pesawat ini, melaksanakan misi SEAD (suppression of enemy air defence) untuk menghancurkan sarang-sarang radar dan rudal pertahanan udara lawan.
Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU, telah menjalani modifikasi struktur rangka pesawat yang membuat umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.
Sehingga, memungkinkan pesawat dipakai selama 10 tahun lagi. Pada saat usia pakai F-16 C/D 52 ID berakhir, maka diharapkan Indonesia sudah memiliki armada pesawat tempur modern masa depan generasi 4.5 atau generasi lima.
Kemampuan operasi dan teknologi pesawat ini dirasa sudah memadai dalam meningkatkan secara signifikan kemampuan jajaran tempur TNI AU dalam manajemen perang udara modern.
“Pesawat F-16 C/D Block 52ID ini akan sanggup bertempur siang dan malam disegala kondisi cuaca dan segala macam sasaran,” tegas Kadispenau Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Rencananya pesawat baru ini akan memperkuat Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru. Penambahan 24 unit pesawat tempur ini akan menambah kekuatan TNI AU secara cukup signifikan.
(maf)