Ratusan Napi di Garut Antusias Ikuti Pemungutan Suara
A
A
A
GARUT - Sebanyak 373 narapidana penghuni Lapas Klas IIB Garut menyalurkan aspirasi mereka pada hari pemungutan suara di TPS khusus. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, pihak lapas memberlakukan sistem antrean.
Kepala Lapas Klas II B Garut Budi Avianto mengatakan, para pemilih di TPS khusus dalam lapas tidak hanya para narapidana, melainkan juga para petugas yang tidak sempat menyalurkan aspirasinya di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. "Tentunya untuk petugas ini adalah mereka yang membawa formulir keterangan dari KPU. Sesuai prosedur saja," kata Budi saat ditemui di Lapas Klas II B Garut, Rabu (9/7/2014).
Menurut Budi, pihaknya telah mencoba menyosialisasikan perihal dua pasangan calon presiden (capres) peserta kepada para penghuni lapas. Penyampaian informasi, langsung disampaikan oleh para petugas lapas.
"Untuk sosialisasi, sebelumnya dari KPU ada yang datang ke sini. Mereka menyosialisasikan mengenai visi misi pasangan capres dan tata cara pelaksanaan pemilu kepada petugas. Setelah itu, petugas kami menyampaikan kepada para narapidana. Sejauh ini, para narapidana tidak kesulitan untuk mengenal capres pilihan mereka karena jumlahnya hanya dua pasangan saja," ujarnya.
Budi menjelaskan, seluruh narapidana ini telah memenuhi persyaratan untuk dapat berpartisipasi dalam pilpres. Dari total 373 narapidana, sebanyak sembilan di antaranya adalah narapidana wanita. "TPS di dalam lapas ini adalah TPS 019. Masuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Banyuresmi," ucapnya
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 019 Asep Saripudin mengatakan, tingkat partisipasi para narapidana pada hari pemungutan suara di dalam lapas sangat tinggi. Asep yang juga menjabat sebagai Kasi Pembinaan Pendidikan dan Kegiatan Kerja Lapas Klas II B Garut ini mengungkapkan, sejak TPS dibuka sejak pukul 07.00 WIB, para narapidana mulai melakukan antrian.
"Biasanya, proses pemilu di dalam lapas akan selesai antara pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Untuk selanjutnya, kami baru akan laporkan ke KPU pada sore hari nanti," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang narapidana wanita di Lapas Klas II B Garut Cindy, mengaku senang dapat ikut berpartisipasi di pesta demokrasi tersebut. Ia berharap, bangsa Indonesia akan lebih baik pada masa yang akan datang. "Tidak sulit untuk mengenai visi dan misi pasangan capres kali ini. Kami punya pilihan tersendiri. Harapannya, Indonesia ke depan dapat berubah dan semakin baik lagi," tandasnya.
Kepala Lapas Klas II B Garut Budi Avianto mengatakan, para pemilih di TPS khusus dalam lapas tidak hanya para narapidana, melainkan juga para petugas yang tidak sempat menyalurkan aspirasinya di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. "Tentunya untuk petugas ini adalah mereka yang membawa formulir keterangan dari KPU. Sesuai prosedur saja," kata Budi saat ditemui di Lapas Klas II B Garut, Rabu (9/7/2014).
Menurut Budi, pihaknya telah mencoba menyosialisasikan perihal dua pasangan calon presiden (capres) peserta kepada para penghuni lapas. Penyampaian informasi, langsung disampaikan oleh para petugas lapas.
"Untuk sosialisasi, sebelumnya dari KPU ada yang datang ke sini. Mereka menyosialisasikan mengenai visi misi pasangan capres dan tata cara pelaksanaan pemilu kepada petugas. Setelah itu, petugas kami menyampaikan kepada para narapidana. Sejauh ini, para narapidana tidak kesulitan untuk mengenal capres pilihan mereka karena jumlahnya hanya dua pasangan saja," ujarnya.
Budi menjelaskan, seluruh narapidana ini telah memenuhi persyaratan untuk dapat berpartisipasi dalam pilpres. Dari total 373 narapidana, sebanyak sembilan di antaranya adalah narapidana wanita. "TPS di dalam lapas ini adalah TPS 019. Masuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Banyuresmi," ucapnya
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 019 Asep Saripudin mengatakan, tingkat partisipasi para narapidana pada hari pemungutan suara di dalam lapas sangat tinggi. Asep yang juga menjabat sebagai Kasi Pembinaan Pendidikan dan Kegiatan Kerja Lapas Klas II B Garut ini mengungkapkan, sejak TPS dibuka sejak pukul 07.00 WIB, para narapidana mulai melakukan antrian.
"Biasanya, proses pemilu di dalam lapas akan selesai antara pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Untuk selanjutnya, kami baru akan laporkan ke KPU pada sore hari nanti," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang narapidana wanita di Lapas Klas II B Garut Cindy, mengaku senang dapat ikut berpartisipasi di pesta demokrasi tersebut. Ia berharap, bangsa Indonesia akan lebih baik pada masa yang akan datang. "Tidak sulit untuk mengenai visi dan misi pasangan capres kali ini. Kami punya pilihan tersendiri. Harapannya, Indonesia ke depan dapat berubah dan semakin baik lagi," tandasnya.
(zik)