Bangun Kebersamaan meski Beda Pilihan

Senin, 07 Juli 2014 - 09:15 WIB
Bangun Kebersamaan meski Beda Pilihan
Bangun Kebersamaan meski Beda Pilihan
A A A
JAKARTA - Bulan Ramadan dapat dijadikan umat Islam sebagai momentum kebersamaan. Hal ini dapat dilatih dalam menyikapi perbedaan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Indonesia mempunya keragaman tanpa batas mulai dari suku, budaya, agama dan kulit warna. Hal tersebut adalah sunatullah," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, di Jakarta, Senin (7/7/2014).

Dalam pengalamannya, dirinya bersama keluarga tidak membayangkan pernah hidup berdampingan secara damai bersama suku bangsa lain. Hal ini sudah menjadi takdir Allah, ujian selalu ada dalam kehidupan.

Dalam suatu hadis disebutkan, barang siapa yang tidak siap hidup secara damai maka mereka tidak akab lulus ujian Tuhan. Maka dengan kemajemukan yang beraneka ragam merupakan nikamat yang Allah berikan.

"Salah satu mensyukurinya dengan hidup berdampingan dan menjunjung tinggi kebersamaan," ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Karena masing-masing memiliki keyakinan seperti kutipan 'bagi ku agama ku, bagimu agama mu'. Maka dalam momentum bulan suci ini, sebagai sebangsa hendaknya membangun kebersamaan menjadi wujud sejati kebersamaan.

Din menegaskan, bangsa Indonesia telah terbelah oleh kepentingan politik. Bukan hanya politik, tokoh agama, ulama sampai seniman.

"Seharusnya bulan Ramadan dijadikan waktu untuk menahan dan melatih mereka dan masyarakat khususnya umat muslim. Karena perpecahan menjadi nestapa bagi bangsa," paparnya.

Dengan momentum pilpres dan Ramadan, hal ini dapat dijadikan wasit moral bagi umat dan bangsa. Maka Indonesia membutuhkan penyanggah dan pengawal agar bangsa ini tidak retak. Hal ini dapat dilakukan dengan kebersamaan dan menghargai perbedaan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4959 seconds (0.1#10.140)