Komunitas Kristiani Kota Tangerang Dukung Prabowo-Hatta
A
A
A
TANGERANG - Komunintas Kristiani (Kristen dan Katolik) Kota Tangerang mendukung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Untuk itu, mereka berkumpul di Hotel Allium, Jalan Benteng Betawi, Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (4/7/2014).
Ketua panitia acara tersebut Herry Rumawatine yang juga Ketua DPRD Kota Tangerang mengatakan, dirinya memandang bangsa Indonesia masih memerlukan tangan militer untuk memimpin rakyatnya. Sebab, ketegasan militer akan membuat Indonesia semakin kuat dan berani.
"Sehingga tidak lagi ada pulau yang hilang. Kita tidak rela sejengkal pun tanah kita dicaplok atau menghilang dari NKRI. Karenanya kita masih perlu pemimpin dari militer. Jangan coba-coba kalau pilih pemimpin, " ujar Herry yang juga politisi partai Demokrat itu.
Menurut Herry pertimbangan Komunitas Kritiani mendukung Prabowo-Hatta adalah keputusan yang realistis. "Kami setuju apa yang diungkapkan almarhum presiden kita Gus Dur. Prabowo memang orang yang ikhlas," jelas Herry.
Selain itu juga hadir sejumlah tokoh agama pencetus perumahan berkonsep multi religi. Dukungan tersebut diberikan karena Prabowo dinilai memiliki visi yang sama dalam menjaga kerukuan antar umat beragama.
Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia Hasanudin Aris mengatakan, pihaknya bersama sejumlah tokoh agama dan organisasi agama memiliki rencana membangun perumahan dengan konsep religi untuk menyatukan enam agama yang ada di Indonesia yakni Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Hal tersebut untuk mewujudkan kerukunan antar umat.
“Kita lihat, niat kami sama dengan visi Prabowo, yakni memperhatikan dan menjaga kerukunan beragama. Kita berharap dengan dukungan ini, Prabowo bisa mendorong kita membangun cluster religi,” jelasnya.
Aris menjelaskan, cluster religi tersebut sudah dijalankan sejak delapan tahun lalu. Konsepnya, dalam satu cluster dibangun perumahan untuk enam pemeluk agama dan tempat ibadahnya.
“Ada sekitar 600 unit rumah, dimana tiap 100 unit untuk masing-masing pemeluk agama. Di sana juga akan ada Mesjid, Gereja, Vihara, Pura dan lainnya,” katanya.
Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia Banten Danil Sunda mengatakan, saat ini progres cluster religi sudah selesai tahap pembebasan lahan seluas 33 hektare di Desa Dandang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama.
“Rumah yang dibangun bertipe 45. Secepatnya akan dilakukan pembangunan fisiknya, karena sudah banyak permintaan,” jelasnya.
Danil mengaku konsep pemukiman antar umat ini beragama merupakan satu-satunya di dunia. Ide ini berawal dari kawasan pemakaman lima agama di Bandung yang telah dibangun pihaknya. Dalam mewujudkan Cluster tersebut, pihaknya mengalami banyak kendala.
“Sempat terjadi penolakan dari tim penilai perizinan Pemerintah Kabupaten Tangerang, bahasanya tidak mendukung. Tapi kita buktikan dan kita yakin, meski beda agama kita tetap bisa rukun tidak saling membenci,” ungkapnya.
Ketua panitia acara tersebut Herry Rumawatine yang juga Ketua DPRD Kota Tangerang mengatakan, dirinya memandang bangsa Indonesia masih memerlukan tangan militer untuk memimpin rakyatnya. Sebab, ketegasan militer akan membuat Indonesia semakin kuat dan berani.
"Sehingga tidak lagi ada pulau yang hilang. Kita tidak rela sejengkal pun tanah kita dicaplok atau menghilang dari NKRI. Karenanya kita masih perlu pemimpin dari militer. Jangan coba-coba kalau pilih pemimpin, " ujar Herry yang juga politisi partai Demokrat itu.
Menurut Herry pertimbangan Komunitas Kritiani mendukung Prabowo-Hatta adalah keputusan yang realistis. "Kami setuju apa yang diungkapkan almarhum presiden kita Gus Dur. Prabowo memang orang yang ikhlas," jelas Herry.
Selain itu juga hadir sejumlah tokoh agama pencetus perumahan berkonsep multi religi. Dukungan tersebut diberikan karena Prabowo dinilai memiliki visi yang sama dalam menjaga kerukuan antar umat beragama.
Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia Hasanudin Aris mengatakan, pihaknya bersama sejumlah tokoh agama dan organisasi agama memiliki rencana membangun perumahan dengan konsep religi untuk menyatukan enam agama yang ada di Indonesia yakni Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Hal tersebut untuk mewujudkan kerukunan antar umat.
“Kita lihat, niat kami sama dengan visi Prabowo, yakni memperhatikan dan menjaga kerukunan beragama. Kita berharap dengan dukungan ini, Prabowo bisa mendorong kita membangun cluster religi,” jelasnya.
Aris menjelaskan, cluster religi tersebut sudah dijalankan sejak delapan tahun lalu. Konsepnya, dalam satu cluster dibangun perumahan untuk enam pemeluk agama dan tempat ibadahnya.
“Ada sekitar 600 unit rumah, dimana tiap 100 unit untuk masing-masing pemeluk agama. Di sana juga akan ada Mesjid, Gereja, Vihara, Pura dan lainnya,” katanya.
Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia Banten Danil Sunda mengatakan, saat ini progres cluster religi sudah selesai tahap pembebasan lahan seluas 33 hektare di Desa Dandang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama.
“Rumah yang dibangun bertipe 45. Secepatnya akan dilakukan pembangunan fisiknya, karena sudah banyak permintaan,” jelasnya.
Danil mengaku konsep pemukiman antar umat ini beragama merupakan satu-satunya di dunia. Ide ini berawal dari kawasan pemakaman lima agama di Bandung yang telah dibangun pihaknya. Dalam mewujudkan Cluster tersebut, pihaknya mengalami banyak kendala.
“Sempat terjadi penolakan dari tim penilai perizinan Pemerintah Kabupaten Tangerang, bahasanya tidak mendukung. Tapi kita buktikan dan kita yakin, meski beda agama kita tetap bisa rukun tidak saling membenci,” ungkapnya.
(kri)