Kajian Psikologi Politik UI, Prabowo Dinilai Tegas
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto dinilai memiliki sifat tegas berdasarkan hasil survei aspek kepribadian calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2014 yang dirilis Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI).
"Prabowo tegas mendapatkan (nilai) 44," kata Peneliti Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk dalam pemaparan hasil kajiannya di D'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).
Hal ini diketahui melalui pertanyaan terbuka yang disampaikan kepada psikolog mengenai sifat (trait) utama yang paling menggambarkan masing-masing tokoh.
Hamdi menyampaikan, kajian ini dilakukan sebagai referensi pelengkap bagi masyarakat yang butuh informasi mengenai aspek kepribadian capres maupun cawapres.
"Pada masa kampanye dan debat calon presiden yang dilakukan oleh KPU memberikan perspektif baru dalam menilai dua calon."
"Melalui kegiatan ini publik dapat menilai lebih jauh kesiapan dan kualitas masing-masing kandidat untuk memimpin Indonesia hingga lima tahun ke depan. Namun demikian, belum ditemukan informasi kepribadian para kandidat yang cukup," terangnya.
Sekadar informasi, kajian ini dilakukan dengan metode survei dengan responden 204 psikolog yang memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan penilaian kepribadian.
Survei dilakukan dengan terlebih dahulu meminta responden membaca bagian biografi para calon, kemudian mereka menilai aspek kepribadian dan memberikan prediksi ke depan.
"Prabowo tegas mendapatkan (nilai) 44," kata Peneliti Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk dalam pemaparan hasil kajiannya di D'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).
Hal ini diketahui melalui pertanyaan terbuka yang disampaikan kepada psikolog mengenai sifat (trait) utama yang paling menggambarkan masing-masing tokoh.
Hamdi menyampaikan, kajian ini dilakukan sebagai referensi pelengkap bagi masyarakat yang butuh informasi mengenai aspek kepribadian capres maupun cawapres.
"Pada masa kampanye dan debat calon presiden yang dilakukan oleh KPU memberikan perspektif baru dalam menilai dua calon."
"Melalui kegiatan ini publik dapat menilai lebih jauh kesiapan dan kualitas masing-masing kandidat untuk memimpin Indonesia hingga lima tahun ke depan. Namun demikian, belum ditemukan informasi kepribadian para kandidat yang cukup," terangnya.
Sekadar informasi, kajian ini dilakukan dengan metode survei dengan responden 204 psikolog yang memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan penilaian kepribadian.
Survei dilakukan dengan terlebih dahulu meminta responden membaca bagian biografi para calon, kemudian mereka menilai aspek kepribadian dan memberikan prediksi ke depan.
(kri)