Tanggapan Gubernur Bali Soal Wacana Menteri
A
A
A
DENPASAR - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika rupanya tak menanggapi serius wacana dirinya menjadi menteri, yang dilontarkan Capres Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden. Ia menegaskan tak ingin berandai-andai.
Pertanyaan terkait ajakan menjadi menteri itu hanya disambut dengan tawa oleh Gubernur Pastika. Dia mengatakan, belum ada keputusan yang menyatakan capres Prabowo-Hatta menang atau tidak.
“Kita kan masih belum tahu menang atau tidak, sudahlah jangan mengandai-andai, intinya jangan mengandai-andai dan mendahului kehendak Tuhan,” ujar Pastika sambil tertawa Usai menghadiri paripurna di DPRD Bali, Denpasar, Senin (30/6/2014)
Gubernur Pastika mengatakan, tidak pernah menjalin komunikasi eksklusif terkait tawaran itu. Prabowo dan dirinya hanya berteman dan selama masa pilpres tak sekalipun pernah mengungkit prihal pinangan menjadi menteri.
Menurut putra Buleleng ini, persahabatannya dengan Prabowo sudah terjalin cukup lama. Tepatnya, di bulan Januari 1794, keduanya bersama-sama berangkat ke Australia dalam urusan kemiliteran.
Bahkan, sahabat lama ini sempat berbagi kamar selama di negeri Kangguru tersebut. Sejak saat itulah, Pastika mengenal Prabowo sebagai sosok yang tegas dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi.
Sebelumnya, Sabtu 28 Juni 2014 lalu, saat kampanye di Lapangan Lumintang, Denpasar, Capres Prabowo meminta restu masyarakat Bali untuk memboyong Gubernur Pastika ke Jakarta. Katanya, jika Prabowo terpilih sebagai Presiden RI, maka Gubernur Pastika akan dijadikan sebagai menteri dalam jajaran kabinetnya.
“Apakah saudara-saudara mengikhlaskan Gubernur saudara, akan saya ajak ke Jakarta jika terpilih sebagai Presiden?” ujar Prabowo yang disambut sorakan antusias massa.
Pertanyaan terkait ajakan menjadi menteri itu hanya disambut dengan tawa oleh Gubernur Pastika. Dia mengatakan, belum ada keputusan yang menyatakan capres Prabowo-Hatta menang atau tidak.
“Kita kan masih belum tahu menang atau tidak, sudahlah jangan mengandai-andai, intinya jangan mengandai-andai dan mendahului kehendak Tuhan,” ujar Pastika sambil tertawa Usai menghadiri paripurna di DPRD Bali, Denpasar, Senin (30/6/2014)
Gubernur Pastika mengatakan, tidak pernah menjalin komunikasi eksklusif terkait tawaran itu. Prabowo dan dirinya hanya berteman dan selama masa pilpres tak sekalipun pernah mengungkit prihal pinangan menjadi menteri.
Menurut putra Buleleng ini, persahabatannya dengan Prabowo sudah terjalin cukup lama. Tepatnya, di bulan Januari 1794, keduanya bersama-sama berangkat ke Australia dalam urusan kemiliteran.
Bahkan, sahabat lama ini sempat berbagi kamar selama di negeri Kangguru tersebut. Sejak saat itulah, Pastika mengenal Prabowo sebagai sosok yang tegas dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi.
Sebelumnya, Sabtu 28 Juni 2014 lalu, saat kampanye di Lapangan Lumintang, Denpasar, Capres Prabowo meminta restu masyarakat Bali untuk memboyong Gubernur Pastika ke Jakarta. Katanya, jika Prabowo terpilih sebagai Presiden RI, maka Gubernur Pastika akan dijadikan sebagai menteri dalam jajaran kabinetnya.
“Apakah saudara-saudara mengikhlaskan Gubernur saudara, akan saya ajak ke Jakarta jika terpilih sebagai Presiden?” ujar Prabowo yang disambut sorakan antusias massa.
(kri)