Mantan Aster KSAD Ingatkan Bahaya Kebangkitan Komunisme
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang isu komunisme kembali muncul. Isu ini menyasar ke lingkaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Apalagi, Ribka Tjiptaning yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP pernah membuat buku berjudul Aku Bangga Jadi Anak PKI. Hal ini semakin memunculkan kekhawatiran beberapa pihak akan kebangkitan paham komunis tersebut.
"Sepertinya komunisme sedang lakukan rekonsolidasi secara serius dan terencana di Indonesia," ujar Mantan Aster KSAD, Mayjen TNI Purn Prijanto dalam siaran persnya kepada wartawan, Minggu, 29 Juni 2014 malam.
Prijanto mengungkapkan salah satu gerakan kelompok PKI yang perlu diwaspadai adalah adu domba dan fitnah untuk mengobok-obok institusi TNI AD.
Prijanto mengatakan, dalam pemikiran kelompok PKI itu, Bintara Binda Desa (Babinsa) ibarat tujuh setan yang harus dimusnahkan. "Mirip dengan suasana kebatinan saat PKI akan lakukan kudeta tahun 1965," ungkapnya.
Dia menambahkan, uapaya kelompok PKI yang perlu diwaspadai adalah, mereka berupaya mejauhkan masyarakat dengan TNI. Bahkan, kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, indikasinya mulai terlihat dengan menolak upaya TNI untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
"Tank Leopard yang dibutuhkan TNI AD ditolak. Dalam sejarah, TNI AD memang adalah musuh bebuyutan PKI," tandasnya.
Apalagi, Ribka Tjiptaning yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP pernah membuat buku berjudul Aku Bangga Jadi Anak PKI. Hal ini semakin memunculkan kekhawatiran beberapa pihak akan kebangkitan paham komunis tersebut.
"Sepertinya komunisme sedang lakukan rekonsolidasi secara serius dan terencana di Indonesia," ujar Mantan Aster KSAD, Mayjen TNI Purn Prijanto dalam siaran persnya kepada wartawan, Minggu, 29 Juni 2014 malam.
Prijanto mengungkapkan salah satu gerakan kelompok PKI yang perlu diwaspadai adalah adu domba dan fitnah untuk mengobok-obok institusi TNI AD.
Prijanto mengatakan, dalam pemikiran kelompok PKI itu, Bintara Binda Desa (Babinsa) ibarat tujuh setan yang harus dimusnahkan. "Mirip dengan suasana kebatinan saat PKI akan lakukan kudeta tahun 1965," ungkapnya.
Dia menambahkan, uapaya kelompok PKI yang perlu diwaspadai adalah, mereka berupaya mejauhkan masyarakat dengan TNI. Bahkan, kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, indikasinya mulai terlihat dengan menolak upaya TNI untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
"Tank Leopard yang dibutuhkan TNI AD ditolak. Dalam sejarah, TNI AD memang adalah musuh bebuyutan PKI," tandasnya.
(kur)