Prabowo Ingin Film Jadi Alat Majukan Kebudayaan
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto berjanji akan menjadikan film sebagai salah satu alat dalam memajukan kebudayaan bangsa. Janji itu diucapkannya di hadapan para budayawan di Taman Ismail Marzuki (TIM).
Prabowo mengatakan, apabila diberi mandat oleh rakyat, maka dia akan memerintahkan menteri yang mengurusi budaya untuk membuat banyak film, terutama tentang sejarah perjuangan Indonesia.
“Sejarah Proklamasi 17 Agustus 1945 dan perlawanan rakyat Surabaya pada 10 November 1945 itu sangat heroik. Kalau saya presiden, saya akan perintahkan menteri budaya atau menteri BUMN mengurusi soal film ini,” ujarnya pada acara dialog dengan tema Kebudayaan dan Presiden di Grand Theater TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2014).
Prabowo lalu bercerita tentang betapa heroiknya sejarah rakyat Jawa Timur. Khususnya Surabaya dalam berjuang melawan tentara Inggris pada tahun 1945.
Saat itu, Inggris yang baru saja memenangi Perang Dunia II dengan mengalahkan Jerman dan Jepang datang ke Surabaya mengultimatum rakyat agar menyerah. Dalam 1x24 jam, para pejuang diminta meletakkan senjata dekat pos Inggris.
Jika tidak dilakukan maka para pejuang akan digempur. Tapi apa jawaban Gubernur Suryo, kata Prabowo, dia memilih tidak menyerah. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di RRI bahwa Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan.
“Pernyataan Gubernur Suryo itu harus jadi teks wajib di semua sekolah, dihafal. Kalau saya membaca itu, saya menitikkan air mata, bagaimana seorang gubernur sipil diultimatum, tapi tidak menyerah,” ujarnya
Menurutnya, Indonesia harus bisa menggali peristiwa penting agar mereka menemukan kepahlawanan pejuang Indonesia yang bisa dibanggakan.
Prabowo mengatakan, apabila diberi mandat oleh rakyat, maka dia akan memerintahkan menteri yang mengurusi budaya untuk membuat banyak film, terutama tentang sejarah perjuangan Indonesia.
“Sejarah Proklamasi 17 Agustus 1945 dan perlawanan rakyat Surabaya pada 10 November 1945 itu sangat heroik. Kalau saya presiden, saya akan perintahkan menteri budaya atau menteri BUMN mengurusi soal film ini,” ujarnya pada acara dialog dengan tema Kebudayaan dan Presiden di Grand Theater TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2014).
Prabowo lalu bercerita tentang betapa heroiknya sejarah rakyat Jawa Timur. Khususnya Surabaya dalam berjuang melawan tentara Inggris pada tahun 1945.
Saat itu, Inggris yang baru saja memenangi Perang Dunia II dengan mengalahkan Jerman dan Jepang datang ke Surabaya mengultimatum rakyat agar menyerah. Dalam 1x24 jam, para pejuang diminta meletakkan senjata dekat pos Inggris.
Jika tidak dilakukan maka para pejuang akan digempur. Tapi apa jawaban Gubernur Suryo, kata Prabowo, dia memilih tidak menyerah. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di RRI bahwa Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan.
“Pernyataan Gubernur Suryo itu harus jadi teks wajib di semua sekolah, dihafal. Kalau saya membaca itu, saya menitikkan air mata, bagaimana seorang gubernur sipil diultimatum, tapi tidak menyerah,” ujarnya
Menurutnya, Indonesia harus bisa menggali peristiwa penting agar mereka menemukan kepahlawanan pejuang Indonesia yang bisa dibanggakan.
(kri)