Guru Laporkan Surat Pribadi Atas Nama Prabowo ke Bawaslu
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah guru di Jakarta melaporkan beredarnya surat pribadi atas nama Capres Prabowo Subianto kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Surat pribadi itu dilaporkan ke Bawaslu karena diduga sebagai kampanye terselubung.
"Ini sudah diedarkan sejak satu minggu yang lalu. Tapi kita lihat dulu ada pelanggaran atau enggak," ujar Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Dalam kasus tersebut, Retno mengungkapkan pihaknya sudah berkonsultasi dengan Lembaga Bimbingan Hukum (LBH) Indonesia. Menurut LBH, surat pribadi Prabowo itu dianggap melanggar kampanye. "Melihat visi-misi maka LBH menilai ini melanggar," ucapnya.
Dia melanjutkan, surat pribadi yang bergambar capres nomor urut 1 yang terpampang di sampul depan amplop surat telah tersebar di beberapa sekolah di Jakarta, antara lain SMA 76, SMA 100, SMA 75, SMK 56 dan SMK Swasta Poncol.
"Semuanya untuk guru dan nama untuk gurunya benar dan lengkap. Baik untuk PNS dan non PNS dapat," papar Retno yang juga Kepala Sekolah SMA 76 Jakarta ini.
Retno menyayangkan surat tersebut beredar dan masuk ke instansi pendidikan yang harusnya steril dari kegiatan politik. Menurutnya, jika surat tersebut ditujukan secara pribadi ke rumah masing-masing guru dinilai wajar.
Tetapi, surat-surat tersebut diketahui langsung masuk ke sekolah-sekolah. Atas beredarnya surat pribadi atas nama Prabowo Subianto, pihaknya meminta Bawaslu menyelidiki hal tersebut dan meminta menghentikan peredaran surat itu.
"Ini sudah diedarkan sejak satu minggu yang lalu. Tapi kita lihat dulu ada pelanggaran atau enggak," ujar Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Dalam kasus tersebut, Retno mengungkapkan pihaknya sudah berkonsultasi dengan Lembaga Bimbingan Hukum (LBH) Indonesia. Menurut LBH, surat pribadi Prabowo itu dianggap melanggar kampanye. "Melihat visi-misi maka LBH menilai ini melanggar," ucapnya.
Dia melanjutkan, surat pribadi yang bergambar capres nomor urut 1 yang terpampang di sampul depan amplop surat telah tersebar di beberapa sekolah di Jakarta, antara lain SMA 76, SMA 100, SMA 75, SMK 56 dan SMK Swasta Poncol.
"Semuanya untuk guru dan nama untuk gurunya benar dan lengkap. Baik untuk PNS dan non PNS dapat," papar Retno yang juga Kepala Sekolah SMA 76 Jakarta ini.
Retno menyayangkan surat tersebut beredar dan masuk ke instansi pendidikan yang harusnya steril dari kegiatan politik. Menurutnya, jika surat tersebut ditujukan secara pribadi ke rumah masing-masing guru dinilai wajar.
Tetapi, surat-surat tersebut diketahui langsung masuk ke sekolah-sekolah. Atas beredarnya surat pribadi atas nama Prabowo Subianto, pihaknya meminta Bawaslu menyelidiki hal tersebut dan meminta menghentikan peredaran surat itu.
(kri)