Eks Prajurit Kopassus Kritik Jenderal Pendukung Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan sejumlah jenderal purnawirawan TNI di kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), dikritik oleh mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kolonel Purnawirawan Andaria.
Dia menilai sejumlah jenderal purnawirawan yang berada di kubu Jokowi-JK itu telah berkhianat terhadap korps TNI. Sebab, kata dia, sudah sangat jelas ada tokoh mantan prajurit TNI yang menjadi calon presiden di Pilpres 2014 ini, yaitu Prabowo Subianto.
Maka itu, dia mempertanyakan mengapa sejumlah jenderal purnawirawan itu tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2014 ini. "Itu penghianatan terhadap prajurit. Tentara itu korps. Ada tentara yang mencalonkan jadi presiden, lalu tentara di sebelah sana (Jokowi-JK) tidak mendukung rekan-rekannya sesama prajurit, khianat," kata Andaria, di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (21/6/2014).
Seperti diketahui, ada puluhan jenderal purnawirawan TNI yang mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.
Mereka adalah Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto (mantan Panglima ABRI/Menhan), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN/mantan Menteri Transmigrasi), Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan (mantan Dankodilat TNI AD/mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar), Laksamana (Purn) Tedjo Edi (mantan KSAL) dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi.
Kemudian, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso (mantan Kepala BAIS), Mayjen TNI (Purn) Tritamtomo (mantan Pangdam Bukit Barisan), Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto (mantan Kepala Staf TNI AD), Laksamana TNI (Purn) Bernard Ken Sondakh (mantan KSAL), Letnan Jenderal TNI (Purn) Sumarsono (mantan Wakil KSAD/mantan Sekjen Partai Golkar).
Lalu, Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe (mantan Rektor Universitas Pertahanan), Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin (mantan Kepala BAIS), Mayjen TNI (Purn) M Yusuf Solikin, Mayjen TNI (Purn) Bambang Ismoyo (mantan Dirdik Sesko TNI), Mayjen TNI (Purn) M Luthfi Wetto, Marsda TNI (Purn) Basri Sidehabi (mantan Gubernur Akademi TNI AU).
Jug ada Marsda TNI (Purn) Pieter LD Wattimena (mantan Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan), Laksda TNI (Purn) Sosialisman (mantan Panglima Komando Armada Timur TNI AL), Laksda TNI (Purn) Abdul Malik Yusuf (mantan Widyaiswara Utama Bid Ekonomi 23 Lemhannas).
Dia menilai sejumlah jenderal purnawirawan yang berada di kubu Jokowi-JK itu telah berkhianat terhadap korps TNI. Sebab, kata dia, sudah sangat jelas ada tokoh mantan prajurit TNI yang menjadi calon presiden di Pilpres 2014 ini, yaitu Prabowo Subianto.
Maka itu, dia mempertanyakan mengapa sejumlah jenderal purnawirawan itu tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2014 ini. "Itu penghianatan terhadap prajurit. Tentara itu korps. Ada tentara yang mencalonkan jadi presiden, lalu tentara di sebelah sana (Jokowi-JK) tidak mendukung rekan-rekannya sesama prajurit, khianat," kata Andaria, di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (21/6/2014).
Seperti diketahui, ada puluhan jenderal purnawirawan TNI yang mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.
Mereka adalah Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto (mantan Panglima ABRI/Menhan), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN/mantan Menteri Transmigrasi), Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan (mantan Dankodilat TNI AD/mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar), Laksamana (Purn) Tedjo Edi (mantan KSAL) dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi.
Kemudian, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso (mantan Kepala BAIS), Mayjen TNI (Purn) Tritamtomo (mantan Pangdam Bukit Barisan), Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto (mantan Kepala Staf TNI AD), Laksamana TNI (Purn) Bernard Ken Sondakh (mantan KSAL), Letnan Jenderal TNI (Purn) Sumarsono (mantan Wakil KSAD/mantan Sekjen Partai Golkar).
Lalu, Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe (mantan Rektor Universitas Pertahanan), Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin (mantan Kepala BAIS), Mayjen TNI (Purn) M Yusuf Solikin, Mayjen TNI (Purn) Bambang Ismoyo (mantan Dirdik Sesko TNI), Mayjen TNI (Purn) M Luthfi Wetto, Marsda TNI (Purn) Basri Sidehabi (mantan Gubernur Akademi TNI AU).
Jug ada Marsda TNI (Purn) Pieter LD Wattimena (mantan Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan), Laksda TNI (Purn) Sosialisman (mantan Panglima Komando Armada Timur TNI AL), Laksda TNI (Purn) Abdul Malik Yusuf (mantan Widyaiswara Utama Bid Ekonomi 23 Lemhannas).
(kri)