Tokoh Lintas Agama Kritik Tim Prabowo dan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah tokoh lintas agama mengkritisi proses perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Para tokoh ini mengkritik upaya yang dilakukan masing-masing pasangan calon presiden (capres). Baik pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Persaingan antar tim pemenangan pasangan capres dinilai semakin tidak sehat. Masing-masing tom terus berusaha saling menyudutkan lawan politiknya dengan berbagai cara.
"Kedua belah pihak saling mendegradasi. Persaingan dua-duanya hanya punya tujuan untuk kemenangan," ujar tokoh lintas agama Slamet Effendy Yusuf di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Kritikan juga datang dari Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah Din Syamsudin. Menurutnya, persaingan di Pilpres 2014 telah kehilangan pegangan moral.
"Kami (menilai) memprihatinkan gejala ketaksadaran dari kedua belah pihak pasangan capres cawapres dan timses," tukas Din Syamsudin dalam kesempatan yang sama.
Maka itu, Din meminta masyarakat jeli menilai dua pasangan calon ini sebelum menentukan pilihan pada 9 Juli 2014 mendatang. "Jadilah pemilih cerdas dan waras. Di tengah ketidaksadaran itu," imbuhnya.
Selain Din Syamsudin dan Slamet Effendy Yusuf juga hadir Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Wawan Wiratma.
Persaingan antar tim pemenangan pasangan capres dinilai semakin tidak sehat. Masing-masing tom terus berusaha saling menyudutkan lawan politiknya dengan berbagai cara.
"Kedua belah pihak saling mendegradasi. Persaingan dua-duanya hanya punya tujuan untuk kemenangan," ujar tokoh lintas agama Slamet Effendy Yusuf di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Kritikan juga datang dari Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah Din Syamsudin. Menurutnya, persaingan di Pilpres 2014 telah kehilangan pegangan moral.
"Kami (menilai) memprihatinkan gejala ketaksadaran dari kedua belah pihak pasangan capres cawapres dan timses," tukas Din Syamsudin dalam kesempatan yang sama.
Maka itu, Din meminta masyarakat jeli menilai dua pasangan calon ini sebelum menentukan pilihan pada 9 Juli 2014 mendatang. "Jadilah pemilih cerdas dan waras. Di tengah ketidaksadaran itu," imbuhnya.
Selain Din Syamsudin dan Slamet Effendy Yusuf juga hadir Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Wawan Wiratma.
(kur)