Wimar Witoelar Akui Tutup Akun Twitter @wimar

Kamis, 19 Juni 2014 - 20:10 WIB
Wimar Witoelar Akui Tutup Akun Twitter @wimar
Wimar Witoelar Akui Tutup Akun Twitter @wimar
A A A
JAKARTA - Kolomnis media Wimar Witoelar mengakui menutup akun Twitter @wimar miliknya. Pengakuan itu diungkap Wimar di akun Twitter miliknya yang terbaru, @Wimar_Witoelar.

"Oke, ini akun saya yang baru, akun @wimar saya tutup utk waktu yg tidak tertentu," tulis Wimar dalam kicau pertamanya di akun @Wimar_Witoelar, Kamis (19/6/2014).

Dalam kicauan lanjutannya, Wimar menjelaskan, penutupan akun @wimar dikarenakan terlalu banyak serangan yang diterimanya. "Terlalu banyak spam, skrg sedang dibersihkan oleh team," jelas Wimar saat menjawab pertanyaan dari akun @benny_israel.

Sindonews masih mencoba memastikan kebenaran kepemilikan akun yang mengatasnamakan Wimar Witoelar ini. Profile akun ini menulis "official WIMAR" di kolom Bio, dan perspektif.net di kolom website. Serta beravatar khas pendukung capres Jokowi.

Menjelang sore tadi, sekitar pukul 15.30 WIB, akun @wimar tiba-tiba menghilang dari peredaran Twitterland, istilah dunia Twitter. Tweeps, para pemilik akun Twitter, menduga Wimar menutup akunnya karena mendapatkan serangan dari banyak orang terkait postingnya.

Wimar mendapatkan serangan tak henti-henti setelah dituding mengunggah gambar yang berilustrasi Prabowo dan orang-orang yang mendukung pencapresan tokoh tersebut. Beberapa orang yang disertakan dalam gambar tersebut adalah, Aa Gym, Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali, Hatta Rajasa, Luthfie Hasan Ishaq, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Abu Bakar Baasyir, dan Habib Rizieq.

Dalam latar foto, tergambar mendiang Presiden Soeharto bersama tiga terpidana mati teroris Bali dan Osama bin Laden.

Sementara di bawah foto tampak lambang-lambang partai pendukung pencapresan Prabowo Subianto dan ormas, seperti Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammadiyah, FPI, dan beberapa lainnya.

Sontak foto yang menyebar dengan cepat mendapatkan reaksi dari banyak pihak. Bahkan Wimar akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), karena dianggap melakukan black campaign.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8699 seconds (0.1#10.140)