KPK Kembali Periksa Politikus PDIP Terkait Kasus Hambalang
A
A
A
JAKARTA - Penyidik KPK memeriksa anggota Komisi X DPR, I Wayan Koster sebagai saksi kasus proyek pembangunan gedung olahraga di bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini diperiksa untuk Direktur Utama PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso, tersangka dalam kasus tersebut.
"Sebagai saksi untuk MS (Machfud Suroso)," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Senin (16/6/2014).
Bersama I Wayan Koster, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap anggota DPR lainnya, yakni Zulfadhli. Dia juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus proyek di Bukit Hambalang. "Zulfadhli, anggota DPR juga diperiksa sebagai saksi MS," tukas Priharsa.
Wayan Koster sendiri sudah tiba di Gedung KPK sejak pukul 09.16 WIB. Ketika dikonfirmasi mengenai pemeriksaanya itu, dia tidak banyak memberikan komentar.
Koster hanya mengatakan dengan singkat bakal diperiksa terkait pembahasan anggaran proyek di Bukit Hambalang senilai Rp2,5 triliun itu ketika di Komisi X DPR RI. "Hanya soal pembahasan anggaran. Gak ada yang baru, dulu kan pernah," tandasnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini diperiksa untuk Direktur Utama PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso, tersangka dalam kasus tersebut.
"Sebagai saksi untuk MS (Machfud Suroso)," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Senin (16/6/2014).
Bersama I Wayan Koster, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap anggota DPR lainnya, yakni Zulfadhli. Dia juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus proyek di Bukit Hambalang. "Zulfadhli, anggota DPR juga diperiksa sebagai saksi MS," tukas Priharsa.
Wayan Koster sendiri sudah tiba di Gedung KPK sejak pukul 09.16 WIB. Ketika dikonfirmasi mengenai pemeriksaanya itu, dia tidak banyak memberikan komentar.
Koster hanya mengatakan dengan singkat bakal diperiksa terkait pembahasan anggaran proyek di Bukit Hambalang senilai Rp2,5 triliun itu ketika di Komisi X DPR RI. "Hanya soal pembahasan anggaran. Gak ada yang baru, dulu kan pernah," tandasnya.
(kur)