Komunitas Tionghoa Dukung Prabowo-Hatta
A
A
A
JAKARTA - Komunitas warga Tionghoa memberi dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Dukungan itu diberikan Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir).
Dukungan menjadi unik lantaran warga Tionghoa tersebut ditunjukkan dengan membentangkan spanduk raksasa bergambar pasangan Prabowo-Hatta di sebuah gedung perkantoran yang sedang direnovasi.
"Saya mampir saja, sampai saat ini ada spanduk yang terbesar gambar Prabowo-Hatta terpampang di Juanda. Dan ini saya lihat yang terbesar. Jadi habis dari masjid mampir ke sini, untuk mendorong masyarakat turunan Tionghoa yang mendukung Prabowo," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD di Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Kegiatan deklarasi dukungan warga Tionghoa yang dilakukan di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta Pusat itu menujukkan, pasangan Prabowo-Hatta sangat diinginkan memimpin Indonesia.
Pasangan bernomor urut satu itu dinilai mewakili entitas perbedaan. Kehadiran mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) itu, bagian dari ide bersama yang telah digagas sejak lama dengan Ketua Umum Petir yang kebetulan salah satu anggota ketua dewan Pembina Partai Gerindra, Budi Cahyono.
"Deklarasi ini merupakan gerakan ke bawah yang memang harus digalakkan, karena di tingkat menengah keatas kita sudah bisa mengimbangi," tambahnya.
Dukungan menjadi unik lantaran warga Tionghoa tersebut ditunjukkan dengan membentangkan spanduk raksasa bergambar pasangan Prabowo-Hatta di sebuah gedung perkantoran yang sedang direnovasi.
"Saya mampir saja, sampai saat ini ada spanduk yang terbesar gambar Prabowo-Hatta terpampang di Juanda. Dan ini saya lihat yang terbesar. Jadi habis dari masjid mampir ke sini, untuk mendorong masyarakat turunan Tionghoa yang mendukung Prabowo," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD di Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Kegiatan deklarasi dukungan warga Tionghoa yang dilakukan di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta Pusat itu menujukkan, pasangan Prabowo-Hatta sangat diinginkan memimpin Indonesia.
Pasangan bernomor urut satu itu dinilai mewakili entitas perbedaan. Kehadiran mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) itu, bagian dari ide bersama yang telah digagas sejak lama dengan Ketua Umum Petir yang kebetulan salah satu anggota ketua dewan Pembina Partai Gerindra, Budi Cahyono.
"Deklarasi ini merupakan gerakan ke bawah yang memang harus digalakkan, karena di tingkat menengah keatas kita sudah bisa mengimbangi," tambahnya.
(maf)