5.800 Babinkamtibmas di Jabar Dipastikan Netral
5.800 Babinkamtibmas di Jabar Dipastikan Netral
A
A
A
BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan memastikan seluruh anggotanya terlebih para anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang selama ini bersentuhan langsung dengan masyarakat, bakal bersikap netral selama Pilpres 2014,
"Jumlah anggota Polda Jabar mencapai 33 ribu dan 5.800 di antaranya adalah Babinkamtibmas. Kita pastikan dalam pilpres, sesuai instruksi Kapolri, kita akan netral," tegas Iriawan, Selasa (10/6/2014).
Namun, pihaknya tetap mempersiapkan hukuman lisan, tulis, maupun sanksi disiplin bagi para anggotanya yang telah melanggar instruksi tersebut. Sejaun ini, kata Iriawan, belum ada indikasi atau informasi mengenai anggotanya yang nakal mendukung salah satu pasangan, secara langsung maupun tidak langsung.
"Jadi kalau ditemukan ada stiker nempel di asrama apalagi kantor polisi, harus dicabut. Kalaupun polisi ada yang punya idola, misalnya capres tertentu, lalu menggiring orang untuk memilih idolanya, itu oknum yang bertindak secara pribadi bukan institusi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Iriawan kembali menegaskan seluruh anggotanya, terutama anggota di lapangan seperti Babinkamtibmas atau Brigadir RW (Polrestabes Bandung) tidak akan memihak atau mengarahkan warga untuk memilih salah satu calon. Jika hal tersebut terjadi, pihaknya mengimbau masyarkat segera melapor ke kantor polisi terdekat dan menyerahkan bukti yang ada.
"Jumlah anggota Polda Jabar mencapai 33 ribu dan 5.800 di antaranya adalah Babinkamtibmas. Kita pastikan dalam pilpres, sesuai instruksi Kapolri, kita akan netral," tegas Iriawan, Selasa (10/6/2014).
Namun, pihaknya tetap mempersiapkan hukuman lisan, tulis, maupun sanksi disiplin bagi para anggotanya yang telah melanggar instruksi tersebut. Sejaun ini, kata Iriawan, belum ada indikasi atau informasi mengenai anggotanya yang nakal mendukung salah satu pasangan, secara langsung maupun tidak langsung.
"Jadi kalau ditemukan ada stiker nempel di asrama apalagi kantor polisi, harus dicabut. Kalaupun polisi ada yang punya idola, misalnya capres tertentu, lalu menggiring orang untuk memilih idolanya, itu oknum yang bertindak secara pribadi bukan institusi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Iriawan kembali menegaskan seluruh anggotanya, terutama anggota di lapangan seperti Babinkamtibmas atau Brigadir RW (Polrestabes Bandung) tidak akan memihak atau mengarahkan warga untuk memilih salah satu calon. Jika hal tersebut terjadi, pihaknya mengimbau masyarkat segera melapor ke kantor polisi terdekat dan menyerahkan bukti yang ada.
(zik)
Explore More