Ketua MUI Luruskan soal Kontroversi Perang Badar Amien Rais

Sabtu, 07 Juni 2014 - 13:46 WIB
Ketua MUI Luruskan soal Kontroversi Perang Badar Amien Rais
Ketua MUI Luruskan soal Kontroversi Perang Badar Amien Rais
A A A
JAKARTA - Kritik terhadap Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang menyatakan kontestasi pada Pemilu Presiden 2014 seperti Perang Badar dinilai berlebihan.

"Salahuddin Wahid tidak datang di acara itu. Dia hanya dengar dari wartawan sepotong. Itu acara yang adain saya di Al-Azhar," ujar Ketua MUI KH Achmad Kholil Ridwan, di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (7/6/2014).

Achmad mengatakan, yang dimaksud Amien Rais sebagai Perang Badar itu adalah perang yang tidak mengharapkan apa-apa kecuali balasan dari Allah. Ia mengatakan, Perang Badar berbeda dengan Perang Uhud di mana prajurit Islam berebut harta rampasan perang dan akhirnya mengalami kekalahan.

"Kalau dikatakan Perang Badar sebagai perang saudara habis-habisan itu salah. Perang Badar adalah perang yang tidak mengharap duniawi. Kalau kita mau menang, makanya jangan mengharap jabatan," ujar Achmad.

Dalam Pilpres 9 Juli nanti, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Achmad mengajak umat Islam untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.

"Ini adalah takdir Tuhan. Perang Badar yang besar kala itu terjadi pada bulan Ramadhan. Dan pilpres nanti juga bertepatan dengan bulan yang sama. Maka, dalam memilih nanti sebaiknya kita niatkan berjihad untuk menangkan Prabowo-Hatta," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amien Rais dikritik oleh beberapa tokoh seperti mantan Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar NU Salahuddin Wahid, terkait pernyataannya yang menyebutkan pilpres seperti Perang Badar. Pernyataan tersebut disampaikannya pada acara peringatan Isra Miraj di Masjid Al-Azhat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama umat Islam bersama Nabi Muhammad SAW melawan musuh-musuhnya pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum muslim yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang jumlahnya 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan muslim bisa menghancurkan barisan Quraisy.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8761 seconds (0.1#10.140)