Tanpa GBHN, Indonesia Tak Punya Arah
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) masih sangat esensial dan diperlukan Indonesia. Dengan adanya GBHN, arah Indonesia menjadi lebih jelas.
"Ya (GBHN) itu masih sangat esensial, itu kan Tap MPR setelah UUD (Undang-Undang Dasar). Tap MPR itu nomor 2. Jadi kalau ada GBHN, arah ke depan lebih jelas," ujar dia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Dia mengatakan, jika ada yang berusaha membelokkan berarti itu merupakan sebuah pelanggaran. Sebab GBHN merupakan aturan tinggi. Oleh karena itu GBHN dinilai masih sangat penting bagi Indonesia.
"Masih perlu, karena pemerintahan sekarang ke pemerintahan lain kontinuitasnya relatif terjaga. Tidak terjadi perubahan mendasar yang bisa membuat kebingungan dalam perekonomian sendiri," tuturnya.
Dengan adanya GBHN, lanjut dia, setidaknya kita mengerti ketika membuat kebijakan meskipun sifatnya gradual. "Kalau enggak ada GBHN kita lost. Karena kalau enggak ada, kita hanya merespons dalam jangka pendek," tuturnya.
"Ya (GBHN) itu masih sangat esensial, itu kan Tap MPR setelah UUD (Undang-Undang Dasar). Tap MPR itu nomor 2. Jadi kalau ada GBHN, arah ke depan lebih jelas," ujar dia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Dia mengatakan, jika ada yang berusaha membelokkan berarti itu merupakan sebuah pelanggaran. Sebab GBHN merupakan aturan tinggi. Oleh karena itu GBHN dinilai masih sangat penting bagi Indonesia.
"Masih perlu, karena pemerintahan sekarang ke pemerintahan lain kontinuitasnya relatif terjaga. Tidak terjadi perubahan mendasar yang bisa membuat kebingungan dalam perekonomian sendiri," tuturnya.
Dengan adanya GBHN, lanjut dia, setidaknya kita mengerti ketika membuat kebijakan meskipun sifatnya gradual. "Kalau enggak ada GBHN kita lost. Karena kalau enggak ada, kita hanya merespons dalam jangka pendek," tuturnya.
(dam)