Jokowi-JK Janji Upayakan Jalan Tol Laut Aceh-Papua

Kamis, 05 Juni 2014 - 20:59 WIB
Jokowi-JK Janji Upayakan Jalan Tol Laut Aceh-Papua
Jokowi-JK Janji Upayakan Jalan Tol Laut Aceh-Papua
A A A
PAPUA - Pada hari ini capres Joko Widodo atau Jokowi kampanye perdana di Papua. Bersama Jusuf Kalla atau JK, dia berjanji membangun tol laut dari Aceh hingga Papua.

"Jalan tol laut itu maksudnya adalah transportasi laut yang kuat. Untuk mendukung konektivitas antar pulau sebagai negara maritim," kata Nusyirwan Soejono, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dalam rilisnya, Kamis (5/6/2014).

"Pak Jokowi adalah jawaban terhadap problem nasional," tambah Nusyirwan bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut mendampingi Jokowi di Papua.

Saat berkampanye, Jokowi menyampaikan, di Papua berbagai bentuk ketidakadilan terjadi karena kebijakan yang tak tepat. Jika nanti diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin, Jokowi berjanji tidak hanya melakukan pembangunan SDM melalui revolusi mental, namun keadilan dalam distribusi barang, dalam sistem logistik nasional melalui tol laut akan diutamakan.

"Tol laut ini bukan jalan tol di laut. Tol laut adalah koneksitas laut dengan kapal-kapal besar dari Barat ke Timur, semua menghubungkan Indonesia secara cepat," ujar Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, dengan pembangunan SDM melalui revolusi mental, di masa mendatang tidak ada lagi yang meremehkan bangsa Indonesia.

Menurut Nusyirwan, sebagai pemimpin pembaharu, Jokowi penuh dengan ide-ide baru sekaligus mempunyai strategi untuk diimpelementasikan berbasis revolusi mental dan budaya kerja. Dengan idenya itu, maka Jokowi sudah menunjukkan dirinya paham betul problem nasional yang dihadapi saat ini.

Sementara kondisi riil saat ini adalah, memasuki akhir periode pemerintah mengalami defisit cukup besar di APBN 2014. Sehingga pemerintah terpaksa merevisi program demi memotong anggaran sektor kementerian/lembaga. Sekaligus menambah pinjaman luar negeri. Tentu langkah tersebut menjadi beban tambahan pemerintahan akan datang.

Namun, Nursyirwan yakin bila mantan Wali Kota Solo itu menjadi pemimpin, maka semua masalah itu bisa diselesaikan. Sebab pemahaman Jokowi dalam menghadapi dan menyelesaikan segala masalah didasarkan pengalamannya selama memimpin di dua daerah, yakni Solo dan Jakarta. Di dua wilayah dengan karakter daerah yang sangat berbeda, Jokowi bisa menyelesaikan banyak masalah.

"Problem koordinasi, baik koordinasi program maupun koordinasi kewenangan, kecepatan pengambilan keputusan, dan ketegasan. Tentunya semua hal itu kembali pada persoalan kepemimpinan. Untuk menjawab persoalan atau problem tersebut, sudah tepatlah apabila Jokowi yang tampil memimpin," paparnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)