Mahasiswa Harus Aktif dalam Pemilu
A
A
A
DEPOK - Center for Election and Political Party (CEPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) membuat gerakan pendidikan pemilih muda bertema Rock The Vote Indonesia : Jelajah Nusantara.
Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, CEPP FISIP UI membidik warga berusia 17 - 29 tahun, termasuk mahasiswa.
Ratusan mahasiswa juga mendeklarasikan diri akan memilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti. Deklarasi tersebut dilakukan di Perpustakaan UI.
Direktur CEPP FISIP UI Reni Suwarso mengatakan saat ini perlu ada kurikulum yang lebih memberikan pemahaman tentang perubahan paradigma yang terjadi sejak reformasi 1998 dan yang mampu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk mempersiapkan masa depan negara dan bangsa.
Kurikulum itu, kata dia, Menggunakan metode yang lebih terbuka, lebih mendengarkan, lebih partisipatif, dengan bahasa dan kasus yang lebih mudah dipahami, dikemas dengan menarik, menggunakan teknologi tinggi dan pendekatan pop-culture.
"Gerakan CEPP Rock The Vote Indonesia berbasis kampus ini bersifat independen dan nonpartisan, bertujuan membangun gerakan generasi muda yang cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 amandemen," ungkapnya di Perpustakaan UI, Minggu (25/05/2014).
Reni menambahkan CEPP telah menyelenggarakan 46 kali kegiatan Rock The Vote Indonesia sejak Maret 2013-Maret 2014 dengan total peserta sebanya 45.500. Hal itu lantaran jumlah generasi muda Indonesia mencapai 53 juta. "CEPP sekarang ini sudah ada di 45 kampus PTN atau PTS di 33 provinsi di Indonesia," tuturnya.
Ketua DPR Marzuki Alie mengapresiasi apa yang dilakukan CEPP FISIP UI membawa anak-anak muda terlibat langsung proses demokrasi. "Ini bagus sekali, pemilu legislatif kemarin dimana anak - anak muda turun, dan harus terus dilanjutkan. Bukan instan langsung jadi, bagaimana kita mampu menyiapkan calon calon pemimpin kita, siap berpartisipasi positif dalam pemilu dan pilpres," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa harus menjadi pelopor pemilih antipolitik uang, dan menjadi gerakan yang massif. "Dengan jumlah yang semakin besar, partisipasi semakin besar, saya yakin dan saya harapkan pilpres lebih baik lagi, sebab kita semua menyadari politik uang menyakitkan merusak nilai-nilai demokrasi," katanya.
Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, CEPP FISIP UI membidik warga berusia 17 - 29 tahun, termasuk mahasiswa.
Ratusan mahasiswa juga mendeklarasikan diri akan memilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti. Deklarasi tersebut dilakukan di Perpustakaan UI.
Direktur CEPP FISIP UI Reni Suwarso mengatakan saat ini perlu ada kurikulum yang lebih memberikan pemahaman tentang perubahan paradigma yang terjadi sejak reformasi 1998 dan yang mampu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk mempersiapkan masa depan negara dan bangsa.
Kurikulum itu, kata dia, Menggunakan metode yang lebih terbuka, lebih mendengarkan, lebih partisipatif, dengan bahasa dan kasus yang lebih mudah dipahami, dikemas dengan menarik, menggunakan teknologi tinggi dan pendekatan pop-culture.
"Gerakan CEPP Rock The Vote Indonesia berbasis kampus ini bersifat independen dan nonpartisan, bertujuan membangun gerakan generasi muda yang cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 amandemen," ungkapnya di Perpustakaan UI, Minggu (25/05/2014).
Reni menambahkan CEPP telah menyelenggarakan 46 kali kegiatan Rock The Vote Indonesia sejak Maret 2013-Maret 2014 dengan total peserta sebanya 45.500. Hal itu lantaran jumlah generasi muda Indonesia mencapai 53 juta. "CEPP sekarang ini sudah ada di 45 kampus PTN atau PTS di 33 provinsi di Indonesia," tuturnya.
Ketua DPR Marzuki Alie mengapresiasi apa yang dilakukan CEPP FISIP UI membawa anak-anak muda terlibat langsung proses demokrasi. "Ini bagus sekali, pemilu legislatif kemarin dimana anak - anak muda turun, dan harus terus dilanjutkan. Bukan instan langsung jadi, bagaimana kita mampu menyiapkan calon calon pemimpin kita, siap berpartisipasi positif dalam pemilu dan pilpres," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa harus menjadi pelopor pemilih antipolitik uang, dan menjadi gerakan yang massif. "Dengan jumlah yang semakin besar, partisipasi semakin besar, saya yakin dan saya harapkan pilpres lebih baik lagi, sebab kita semua menyadari politik uang menyakitkan merusak nilai-nilai demokrasi," katanya.
(dam)