Pemilih SBY Diperkirakan Condong ke Prabowo

Selasa, 20 Mei 2014 - 13:46 WIB
Pemilih SBY Diperkirakan...
Pemilih SBY Diperkirakan Condong ke Prabowo
A A A
SURABAYA - Pemilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2009 lalu diprediksi akan memberikan pilihannnya kepada Prabowo Subianto. Masih ada sebagian masyarakat di Indonesia yang memiliki konstruksi pemikiran tentang sosok militer lebih tegas dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

Pengamat Politik Universitas Negeri Jember (Unej) Maulana Surya Kusuma mengatakan, orang memilih sosok capres itu lebih pada jalinan emosional.
"Nah, saya melihat 'Chemistry' pemilih SBY ini lebih nyambung ke Prabowo Subianto," kata Maulana dalam sebuah diskusi di Surabaya, Selasa (20/5/2014).

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini mengatakan, ada beberapa hal yang melandasi pola pikir pemilih SBY kepada Prabowo. Pertama, kesamaan latar belakang dua tokoh ini yakni sama-sama berlatar belakang dari militer.

Dalam konstruksi alam pikir masyarakat Indonesia, negara kekuasaan harus dipimpin oleh orang yang powerfull. Artinya, kuat dalam segala hal sehingga negara Indonesia menjadi berjaya.

"Konstruksi alam berpikir ini sudah terbentuk sejak dulu. Contohnya, bagaimana sosok pahlawan selalu dikaitkan dengan militer atau ksatria, mulai dari Gajah Mada hingga Pangeran Diponegoro. Dan Tidak ada pahlawan itu dari kalangan pedagang," jelasnya.

Kedua kesamaan gaya berpolitik yang tegas dan santun SBY ini lebih dekat dengan Prabowo. Sementara, sosok Joko Widodo, Capres PDIP ini mencerminkan sosok orang yang bersahaja dan populis. Jokowi tidak menunjukkan ketegasan.

"Di sinilah kemudian muncul pertarungan antara sosok yang kuat yang direpresentasikan Prabowo dengan sosok yang populis yang diwakili Jokowi," katanya.

Sedangkan kekuatan duet Jokowi-Kalla dan Prabowo-Hatta sebenarnya berimbang. Ia yakin, jika survei saat ini dilakukan terhadap masyarakat dengan hanya menyodorkan dua pasang kandidat itu, maka perolehan suara tak akan terpaut jauh.

Rakyat kini mengharapkan ada orang kuat yang mampu menertibkan dan memberikan rasa aman. "Jika nanti Prabowo jadi presiden mampukah membendung premanisme? Jika nanti Jokowi menjadi presiden mampukah membendung premanisme? Mereka akan memilih orang yang akan mampu menghancurkan kekuasaan preman," kata Maulana
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)