KPU Akan Adakan Adu Debat Capres-Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Menjelang hari pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat antara calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
Namun Komisioner KPU Sigit Pamungkas belum dapat memastikan, kapan waktu pelaksanaan debat tersebut. Dia mengatakan debat akan dilaksanakan sekitar bulan Juni atau Juli 2014 mendatang.
"Pada masa kampanye. Begitu pasangan ditetapkan, saat itu mereka langsung kampanye. Tetap ada kampanye terbuka," ujar Sigit di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Sigit menjelaskan, debat untuk kandidat capres dan cawapres akan dilakukan sebanyak lima kali, yakni capres dua kali, cawapres dua kali, dan pasangan capres-cawapres sebanyak satu kali.
"Lima kali itu disiarkan secara langsung. Akan disiarkan di televisi. Ada moderator dari akademisi atau profesional," ujarnya.
Selanjutnya Sigit menjelaskan materi debat terbagi dalam beberapa tema seperti memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan ketertiban dunia.
"Nanti diturunkan lagi temanya dikaitkan isu kontemporer dengan itu, baik politik, ekonomi dan sosial budaya," pungkasnya.
Namun Komisioner KPU Sigit Pamungkas belum dapat memastikan, kapan waktu pelaksanaan debat tersebut. Dia mengatakan debat akan dilaksanakan sekitar bulan Juni atau Juli 2014 mendatang.
"Pada masa kampanye. Begitu pasangan ditetapkan, saat itu mereka langsung kampanye. Tetap ada kampanye terbuka," ujar Sigit di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Sigit menjelaskan, debat untuk kandidat capres dan cawapres akan dilakukan sebanyak lima kali, yakni capres dua kali, cawapres dua kali, dan pasangan capres-cawapres sebanyak satu kali.
"Lima kali itu disiarkan secara langsung. Akan disiarkan di televisi. Ada moderator dari akademisi atau profesional," ujarnya.
Selanjutnya Sigit menjelaskan materi debat terbagi dalam beberapa tema seperti memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan ketertiban dunia.
"Nanti diturunkan lagi temanya dikaitkan isu kontemporer dengan itu, baik politik, ekonomi dan sosial budaya," pungkasnya.
(maf)