Alasan Berkoalisi, PKS Kepincut 'Surat Cinta' Prabowo
A
A
A
DEPOK - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim sebelum bersepakat membentuk koalisi dengan Partai Gerindra dan partai lainnya untuk mengusung calon presiden (Capres) Prabowo Subianto, PKS terlebih dahulu dilamar oleh Partai Gerindra. Lamaran tersebut diajukan secara tertulis seperti proposal untuk meminang PKS.
"Semua capres sebetulnya dibahas di Majelis Syuro. Hanya saja Prabowo mengirimkan lamaran, semacam 'surat cinta', dan ada 99 orang anggota Majelis Syuro yang menyepakati ini," kata Politikus PKS Mahfudz Abdurrahman di Depok, Minggu (18/5/2014).
Mahfudz mengklaim selain adanya kesamaan platform dengan Partai Gerindra, secara karakteristik Partai Gerindra bisa sepakat dengan partai Islam. Sementara dinamika politik terus memanas dimana setiap capres pasti memerlukan banyak partai pendukung.
"Setiap partai kan butuh teman, masing-masing pengusung capres pengen didukung banyak partai. PKS kan dilamar Gerindra, dikasih surat cinta, dibahas oleh Majelis Syuro cukup lama. Akhirnya diterima dan terjadilah 'akad nikah' untuk menata kehidupan bangsa kedepan," ungkapnya.
Terkait beban sejarah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) penculikan para aktifis 1998, Mahfudz menegaskan PKS juga sudah mempertanyakan hal itu kepada Prabowo. Namun Prabowo mengklaim seluruh persoalan tersebut telah selesai.
"Sudah kita tanyakan, tak serta merta kita setujui kan, persyaratan tetap kita minta. Kata mereka itu sudah clear, pengaruh pasti ada, masing - masing kan punya kelebihan dan kekurangan. Pesona di publik ada yang bersifat substansial, terukur dan teruji, soal pencitraan masing-masing kan punya daya goda mendapatkan simpati dari masyarakat," katanya.
"Semua capres sebetulnya dibahas di Majelis Syuro. Hanya saja Prabowo mengirimkan lamaran, semacam 'surat cinta', dan ada 99 orang anggota Majelis Syuro yang menyepakati ini," kata Politikus PKS Mahfudz Abdurrahman di Depok, Minggu (18/5/2014).
Mahfudz mengklaim selain adanya kesamaan platform dengan Partai Gerindra, secara karakteristik Partai Gerindra bisa sepakat dengan partai Islam. Sementara dinamika politik terus memanas dimana setiap capres pasti memerlukan banyak partai pendukung.
"Setiap partai kan butuh teman, masing-masing pengusung capres pengen didukung banyak partai. PKS kan dilamar Gerindra, dikasih surat cinta, dibahas oleh Majelis Syuro cukup lama. Akhirnya diterima dan terjadilah 'akad nikah' untuk menata kehidupan bangsa kedepan," ungkapnya.
Terkait beban sejarah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) penculikan para aktifis 1998, Mahfudz menegaskan PKS juga sudah mempertanyakan hal itu kepada Prabowo. Namun Prabowo mengklaim seluruh persoalan tersebut telah selesai.
"Sudah kita tanyakan, tak serta merta kita setujui kan, persyaratan tetap kita minta. Kata mereka itu sudah clear, pengaruh pasti ada, masing - masing kan punya kelebihan dan kekurangan. Pesona di publik ada yang bersifat substansial, terukur dan teruji, soal pencitraan masing-masing kan punya daya goda mendapatkan simpati dari masyarakat," katanya.
(mhd)