Pemerintah Indonesia tetap santai soal wabah virus corona
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah belum berencana membuat vaksin anti virus corona (MERS CoV) khususnya untuk jemaah haji dan umrah di Indonesia. Hal ini disebabkan wabah ini belum memakan korban di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, penyebaran virus corona yang terjadi saat ini belum menjadi pandemic, namun sudah cukup meluas. Untuk itu, WHO mengisukan keadaan ini menjadikan kewaspadaan lebih.
"Iya, walaupun sudah ditetapkan limited pandemic tetapi belum seluruh dunia," katanya saat ditemui di Kantor Kemenkes, di Jakarta, Selasa 30 April 2014.
Sebelumnya diberitahukan, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial NA (61) meninggal akibat terserang virus corona, radang paru akut, gangguan pernapasan dan gagal ginjal. NA telah meninggal hari Minggu lalu setelah mendapatkan perawatan selama tujuh hari secara intensif di RS King saud Jeddah.
Pemerintah mengklaim sudah melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat. Selain itu, untuk petugas kesehatan jemaah haji dan pedamping jemaah sudah diberitahukan agar tidak mendekati masyarakat yang flu atau demam dan menggunakan masker. Jika terserang demam atau flu segera memeriksakan kesehatannya.
"Kita sudah berikan public warning tanda-tanda virus corona dan cara penanganan dan antisipasinya. Itu cukup karena sampai saat ini masih wabahnya belum meresahkan dan belum ada korban di Indonesia," paparnya.
Karenanya, vaksin virus tersebut belum tersedia serta pemerintah belum berencana untuk membuat. Guna mengantisipasi pemberian vaksin meningitis dirasa cukup untuk perlindungan jemaah haji dan umrah di Indonesia.
"Saya belum tahu kapan ada vaksinnya. Untuk jemaah haji kan ada vaksin meningitis," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, bagaimanapun keadaannya kegiatan umrah dan haji akan tetap berjalan, walaupun vaksinya belum ditemukan. Seperti tahun kemarin, virus ini juga sempat mewabah di Arab Saudi.
"Yang saya tau belum ada vaksinnya. Tetapi alhamdulilah tahun lalu tidak ada satupun jemaah yang terkena virus corona," katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Thamrin, kemarin.
Sampai saat ini, belum ada pembicaraan terkait vaksin corona. Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap waspada. "Ya kalau kena virus ke dokter, kalau sampai meninggal itu namanya ajal. Jadi belum ada kepastian kapan vaksin itu ada," tegasnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, penyebaran virus corona yang terjadi saat ini belum menjadi pandemic, namun sudah cukup meluas. Untuk itu, WHO mengisukan keadaan ini menjadikan kewaspadaan lebih.
"Iya, walaupun sudah ditetapkan limited pandemic tetapi belum seluruh dunia," katanya saat ditemui di Kantor Kemenkes, di Jakarta, Selasa 30 April 2014.
Sebelumnya diberitahukan, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial NA (61) meninggal akibat terserang virus corona, radang paru akut, gangguan pernapasan dan gagal ginjal. NA telah meninggal hari Minggu lalu setelah mendapatkan perawatan selama tujuh hari secara intensif di RS King saud Jeddah.
Pemerintah mengklaim sudah melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat. Selain itu, untuk petugas kesehatan jemaah haji dan pedamping jemaah sudah diberitahukan agar tidak mendekati masyarakat yang flu atau demam dan menggunakan masker. Jika terserang demam atau flu segera memeriksakan kesehatannya.
"Kita sudah berikan public warning tanda-tanda virus corona dan cara penanganan dan antisipasinya. Itu cukup karena sampai saat ini masih wabahnya belum meresahkan dan belum ada korban di Indonesia," paparnya.
Karenanya, vaksin virus tersebut belum tersedia serta pemerintah belum berencana untuk membuat. Guna mengantisipasi pemberian vaksin meningitis dirasa cukup untuk perlindungan jemaah haji dan umrah di Indonesia.
"Saya belum tahu kapan ada vaksinnya. Untuk jemaah haji kan ada vaksin meningitis," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, bagaimanapun keadaannya kegiatan umrah dan haji akan tetap berjalan, walaupun vaksinya belum ditemukan. Seperti tahun kemarin, virus ini juga sempat mewabah di Arab Saudi.
"Yang saya tau belum ada vaksinnya. Tetapi alhamdulilah tahun lalu tidak ada satupun jemaah yang terkena virus corona," katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Thamrin, kemarin.
Sampai saat ini, belum ada pembicaraan terkait vaksin corona. Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap waspada. "Ya kalau kena virus ke dokter, kalau sampai meninggal itu namanya ajal. Jadi belum ada kepastian kapan vaksin itu ada," tegasnya.
(hyk)