Gerindra merasa satu visi dengan PKS
A
A
A
Sindonews.com - Pinangan Partai Gerindra ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikarenakan oleh rasa se-visi antara kedua partai tersebut. Visi PKS dinilai sesuai dengan program-program yang digagas oleh Partai Gerindra.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengakui, saat ini Gerindra sedang merapat ke PKS. Karena, PKS dinilai memiliki kesamaan visi dengan PKS, terutama mengenai enam program aksi Gerindra.
Karena itu, lanjut Suhardi, Gerindra terus berkomunikasi intens untuk mempelajari partai yang akan diajak berkoalisi. "Gerindra juga sedang merangkul Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," kata dia saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (29/04/2014).
Terkait siapa cawapres yang akan dipilih dari PKS, kata dia, Gerinda belum berpikir sejauh itu. Karena, masih sedang dalam penjajakan koalisi, belum pembentukan. Setelah koalisi terbentuk, barulah ditentukan siapa pendamping Prabowo Subianto nanti.
"Yang penting profesional, berkualitas, track recordnya baik. Tak masalah itu gubernur atau menteri," bebernya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, Gerindra juga tidak takut apabila PKS akan bertingkah dalam koalisi. Gerindra akan membuat aturan dan komitmen yang jelas. Serta menempatkan posisi dalam kabinet yang jelas. Sehingga ada rambu-rambu dalam koalisi tersebut.
"Guna mengurangi gangguan dalam koalisi, agar bisa mengatasi kerja sama nantinya," tutupnya.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengakui, saat ini Gerindra sedang merapat ke PKS. Karena, PKS dinilai memiliki kesamaan visi dengan PKS, terutama mengenai enam program aksi Gerindra.
Karena itu, lanjut Suhardi, Gerindra terus berkomunikasi intens untuk mempelajari partai yang akan diajak berkoalisi. "Gerindra juga sedang merangkul Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," kata dia saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (29/04/2014).
Terkait siapa cawapres yang akan dipilih dari PKS, kata dia, Gerinda belum berpikir sejauh itu. Karena, masih sedang dalam penjajakan koalisi, belum pembentukan. Setelah koalisi terbentuk, barulah ditentukan siapa pendamping Prabowo Subianto nanti.
"Yang penting profesional, berkualitas, track recordnya baik. Tak masalah itu gubernur atau menteri," bebernya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, Gerindra juga tidak takut apabila PKS akan bertingkah dalam koalisi. Gerindra akan membuat aturan dan komitmen yang jelas. Serta menempatkan posisi dalam kabinet yang jelas. Sehingga ada rambu-rambu dalam koalisi tersebut.
"Guna mengurangi gangguan dalam koalisi, agar bisa mengatasi kerja sama nantinya," tutupnya.
(kri)