Islah PPP diduga bagian dari konflik buatan
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Eksekutif Indostrategi Andar Nubowo menduga, konflik internal yang melanda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diciptakan, untuk melepaskan dukungan politik kepada Calon Presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Hal ini terjadi karena perolehan suara mereka mendapatkan suara maksimal, sehingga memiliki kepecayaan diri yang lebih untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Bahwa merapatnya SDA (Suryadharma Ali) itu bagian dari upaya penyelamatan elite PPP ketika merasa kalah dan PPP tidak mencapai tiga persen adalah, mereka bisa langsung bergabung dengan Gerindra untuk bisa koalisi," kata Andar dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
"Nah setelah pileg ini PPP cukup penghitungan suara sekitar enam persen, itu cukup pede, sehingga kemudian saya agak curiga konflik internal di PPP sebenarnya sebagian dari upaya melepaskan diri dari Prabowo," sambungnya.
Dirinya semakin meyakini, ketika ujung dari persoalan itu mereka menggelar islah yang pada akhirnya memutuskan, dukungan untuk capres belum mereka berikan kepada siapapun. "Dan konflik itu hanya dua minggu dan setelah itu islah, PPP secara resmi mencabut dukungan kolisi dengan Prabowo," pungkasnya.
Hal ini terjadi karena perolehan suara mereka mendapatkan suara maksimal, sehingga memiliki kepecayaan diri yang lebih untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Bahwa merapatnya SDA (Suryadharma Ali) itu bagian dari upaya penyelamatan elite PPP ketika merasa kalah dan PPP tidak mencapai tiga persen adalah, mereka bisa langsung bergabung dengan Gerindra untuk bisa koalisi," kata Andar dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
"Nah setelah pileg ini PPP cukup penghitungan suara sekitar enam persen, itu cukup pede, sehingga kemudian saya agak curiga konflik internal di PPP sebenarnya sebagian dari upaya melepaskan diri dari Prabowo," sambungnya.
Dirinya semakin meyakini, ketika ujung dari persoalan itu mereka menggelar islah yang pada akhirnya memutuskan, dukungan untuk capres belum mereka berikan kepada siapapun. "Dan konflik itu hanya dua minggu dan setelah itu islah, PPP secara resmi mencabut dukungan kolisi dengan Prabowo," pungkasnya.
(maf)