Jika kisruh berlanjut, PPP tak akan jadi apa-apa
A
A
A
Sindonews.com - Jika terus berlanjut kisruh internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dinilai bisa berdampak negatif bagi para kadernya.
Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito mengatakan, dengan adanya dua kubu kepemimpinan di internal partai berlambang Kakbah itu, maka PPP akan sulit mengambil keputusan strategis dalam menentukan arah politik.
Menurutnya, kemungkinan terburuknya tidak ada kader PPP yang bakal duduk di pemerintahan ataupun menjadi oposisi.
"Saya usul PPP lebih dulu menyelamatkan organisasinya, bukan hanya memikirkan kepentingan kelompok masing-masing," kata Arie Sujito di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 20 April 2014.
Menurut dia, kondisi internal PPP saat ini memprihatinkan. "Biayanya yang harus dibayar PPP cukup mahal akibat gagalnya konsolidasi. Ini membuat para pemilihnya mengalami distrust (ketidakpercayaan) luar biasa," pungkasnya.
Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito mengatakan, dengan adanya dua kubu kepemimpinan di internal partai berlambang Kakbah itu, maka PPP akan sulit mengambil keputusan strategis dalam menentukan arah politik.
Menurutnya, kemungkinan terburuknya tidak ada kader PPP yang bakal duduk di pemerintahan ataupun menjadi oposisi.
"Saya usul PPP lebih dulu menyelamatkan organisasinya, bukan hanya memikirkan kepentingan kelompok masing-masing," kata Arie Sujito di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 20 April 2014.
Menurut dia, kondisi internal PPP saat ini memprihatinkan. "Biayanya yang harus dibayar PPP cukup mahal akibat gagalnya konsolidasi. Ini membuat para pemilihnya mengalami distrust (ketidakpercayaan) luar biasa," pungkasnya.
(maf)