Mensesneg sebut 3 keuntungan beli pesawat kepresidenan
A
A
A
Sindonews.com - Sekretariat Negara (Setneg) mengklaim menggunakan pesawat khusus kepresidenan jauh lebih banyak kemaslahatan maupun manfaatnya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi menuturkan, pengadaan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2 yang telah tiba di Tanah Air sudah melalui pertimbangan yang matang dengan berbagai pihak, termasuk pihak DPR RI.
"Yang ketika itu saya masih ingat Ketua Komisi II Bapak EE Mangindaan (Sekarang menjabat Menteri Perhubungan) sekarang hadir," kata Sudi saat acara peresmian penyerahan pesawat kepresidenan di base operations Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Dikatakannya, penggunaan pesawat khusus kepresidenan ini memiliki sejumlah nilai keuntungan. Pertama, kata dia, dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat kepresidenan ini jauh lebih hemat dibanding dengan menggunakan pesawat komersial.
"Dari perhitungan yang kita lakukan dengan cermat, penghematan anggaran negara selama masa pakai pesawat ini di beberapa tahun mendatang akan dapat menghemat kisaran sebesar Rp 114,2 miliar setiap tahunnya," katanya.
Kedua, tutur dia, dari sisi efisiensi dan efektivitas, penggunaan pesawat khusus kepresidenan ini tidak mengganggu jadwal penerbangan maskapai komersial.
"Selama ini perusahaan penerbangan harus mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan presiden menggunakan pesawat terbang dalam perjalanan dinas presiden," ucapnya.
Kemudian yang ketiga, tambahnya, sebagai negara besar, tentu lebih bangga apabila Presiden RI menggunakan khusus pesawat kepresidenan yang lebih canggih, modern, aman dan benar-benar difungsikan untuk melayani tugas konstitusional kepala negara.
Seperti diketahui, sebelumnya presiden Republik Indonesia dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan baik di dalam maupun di luar negeri, harus menyewa pesawat komersial, yakni milik Garuda Indonesia.
Baca berita:
Setneg kelola anggaran pemeliharaan pesawat kepresidenan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi menuturkan, pengadaan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2 yang telah tiba di Tanah Air sudah melalui pertimbangan yang matang dengan berbagai pihak, termasuk pihak DPR RI.
"Yang ketika itu saya masih ingat Ketua Komisi II Bapak EE Mangindaan (Sekarang menjabat Menteri Perhubungan) sekarang hadir," kata Sudi saat acara peresmian penyerahan pesawat kepresidenan di base operations Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Dikatakannya, penggunaan pesawat khusus kepresidenan ini memiliki sejumlah nilai keuntungan. Pertama, kata dia, dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat kepresidenan ini jauh lebih hemat dibanding dengan menggunakan pesawat komersial.
"Dari perhitungan yang kita lakukan dengan cermat, penghematan anggaran negara selama masa pakai pesawat ini di beberapa tahun mendatang akan dapat menghemat kisaran sebesar Rp 114,2 miliar setiap tahunnya," katanya.
Kedua, tutur dia, dari sisi efisiensi dan efektivitas, penggunaan pesawat khusus kepresidenan ini tidak mengganggu jadwal penerbangan maskapai komersial.
"Selama ini perusahaan penerbangan harus mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan presiden menggunakan pesawat terbang dalam perjalanan dinas presiden," ucapnya.
Kemudian yang ketiga, tambahnya, sebagai negara besar, tentu lebih bangga apabila Presiden RI menggunakan khusus pesawat kepresidenan yang lebih canggih, modern, aman dan benar-benar difungsikan untuk melayani tugas konstitusional kepala negara.
Seperti diketahui, sebelumnya presiden Republik Indonesia dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan baik di dalam maupun di luar negeri, harus menyewa pesawat komersial, yakni milik Garuda Indonesia.
Baca berita:
Setneg kelola anggaran pemeliharaan pesawat kepresidenan
(kri)