Setneg kelola anggaran pemeliharaan pesawat kepresidenan
A
A
A
Sindonews.com - Pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2 telah tiba di Tanah Air. Pesawat itu tiba telah menunggu sekira empat tahun lamanya.
Hari ini, telah dilaksanakan acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu kepada pihak operator, yakni TNI AU, di base operations Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014). Acara itu dipimpin Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi.
Pengoperasian pesawat dilakukan oleh TNI AU dan saat sedang tidak digunakan, pesawat disimpan di hanggar TNI AU. Sedangkan, kegiatan perawatan serta pemeliharaan dilakukan Garuda Indonesia. Lalu, biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat dikelola Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg).
Pesawat kepresidenan ini diperuntukkan khusus bagi Presiden dan Wakil Presiden RI dalam melaksanakan perjalanan dinas di dalam negeri dan luar negeri.
"Pesawat ini Insya Allah dapat dimanfaatkan oleh presiden Indonesia terpilih, di masa bakti 2014-2019, dan para presiden-presiden RI di masa yang akan datang," ujar Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di lokasi.
"Dalam waktu dekat akan segera dioperasikan, dalam satu hari besok mudah-mudahan diselesaikan sertifikasinya. Minggu depan uji coba penerbangan dan kemudian presiden akan bisa menggunakan. Presiden yang akan datang yang lebih banyak pakai," katanya.
Dalam acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ikut hadir. Sudi pun menjelaskan mengenai perihal ketidakhadiran SBY.
"Pesawat ini yang mengadakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dari rapat dan masukan berbagai pihak. Anggaran dari Sekretariat Negara, bukan dari presiden," kata dia.
Baca berita:
Pesawat kepresidenan bisa deteksi ancaman peluru kendali
Hari ini, telah dilaksanakan acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu kepada pihak operator, yakni TNI AU, di base operations Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014). Acara itu dipimpin Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi.
Pengoperasian pesawat dilakukan oleh TNI AU dan saat sedang tidak digunakan, pesawat disimpan di hanggar TNI AU. Sedangkan, kegiatan perawatan serta pemeliharaan dilakukan Garuda Indonesia. Lalu, biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat dikelola Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg).
Pesawat kepresidenan ini diperuntukkan khusus bagi Presiden dan Wakil Presiden RI dalam melaksanakan perjalanan dinas di dalam negeri dan luar negeri.
"Pesawat ini Insya Allah dapat dimanfaatkan oleh presiden Indonesia terpilih, di masa bakti 2014-2019, dan para presiden-presiden RI di masa yang akan datang," ujar Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di lokasi.
"Dalam waktu dekat akan segera dioperasikan, dalam satu hari besok mudah-mudahan diselesaikan sertifikasinya. Minggu depan uji coba penerbangan dan kemudian presiden akan bisa menggunakan. Presiden yang akan datang yang lebih banyak pakai," katanya.
Dalam acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ikut hadir. Sudi pun menjelaskan mengenai perihal ketidakhadiran SBY.
"Pesawat ini yang mengadakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dari rapat dan masukan berbagai pihak. Anggaran dari Sekretariat Negara, bukan dari presiden," kata dia.
Baca berita:
Pesawat kepresidenan bisa deteksi ancaman peluru kendali
(kri)