Pesawat kepresidenan akhirnya tiba di Tanah Air
A
A
A
Sindonews.com - Setelah cukup lama menunggu, pesawat kepresidenan Republik Indonesia yang dipesan pemerintah akhirnya tiba di Tanah Air.
Bertempat di base operations Landasan Udara Halim Perdanakusuma, dilaksanakan acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu kepada pihak operator yaitu TNI AU.
Pesawat kepresidenan ini dari jenis Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2. Pesawat itu merupakan varian dari pesawat Boeing 737 seri 800 yang juga telah digunakan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia.
Pesawat tersebut telah dirancang dan didesain sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden RI.
"Setelah semenjak kita merdeka, kita baru memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Sebelumnya selalu menyewa pesawat komersial di Garuda," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, di base operations lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Seperti diketahui, rencana pembelian pesawat kepresidenan didasari oleh biaya sewa yang dinilai lebih mahal dibanding dengan membeli. Tidak hanya itu, dengan adanya pesawat kepresidenan tidak lagi mengganggu jadwal keberangkatan pesawat komersil.
Dalam hal ini, pemerintah memutuskan membeli pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-800 Business Jet 2 seharga USD91,2 juta atau sekira Rp910 miliar. Biaya interior pesawat (cabin interior) telah dibayar senilai USD17 juta dan pada 2013 dilunasi lagi sebesar USD9,9 juta. Untuk pembayaran sistem keamanan. Pembayaran kepada pihak Boeing baru akan dilakukan pada 2013 sebesar USD 4,5 juta.
Baca berita:
Mensesneg: Pesawat Kepresidenan hemat biaya 300 persen
Bertempat di base operations Landasan Udara Halim Perdanakusuma, dilaksanakan acara penyambutan kedatangan pesawat kepresidenan yang diikuti dengan peresmian penyerahan pesawat itu kepada pihak operator yaitu TNI AU.
Pesawat kepresidenan ini dari jenis Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2. Pesawat itu merupakan varian dari pesawat Boeing 737 seri 800 yang juga telah digunakan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia.
Pesawat tersebut telah dirancang dan didesain sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden RI.
"Setelah semenjak kita merdeka, kita baru memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Sebelumnya selalu menyewa pesawat komersial di Garuda," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, di base operations lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Seperti diketahui, rencana pembelian pesawat kepresidenan didasari oleh biaya sewa yang dinilai lebih mahal dibanding dengan membeli. Tidak hanya itu, dengan adanya pesawat kepresidenan tidak lagi mengganggu jadwal keberangkatan pesawat komersil.
Dalam hal ini, pemerintah memutuskan membeli pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-800 Business Jet 2 seharga USD91,2 juta atau sekira Rp910 miliar. Biaya interior pesawat (cabin interior) telah dibayar senilai USD17 juta dan pada 2013 dilunasi lagi sebesar USD9,9 juta. Untuk pembayaran sistem keamanan. Pembayaran kepada pihak Boeing baru akan dilakukan pada 2013 sebesar USD 4,5 juta.
Baca berita:
Mensesneg: Pesawat Kepresidenan hemat biaya 300 persen
(kri)