Kampanye negatif dinilai cerdaskan rakyat
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio mengatakan, kampanye negatif (negative campaign) berbeda dengan kampanye hitam (black campaign).
"Kalau kampanye negatif itu fakta, nah kalau kampanye hitam itu fitnah, seperti SARA dan sebagainya," kata Agung dalam diskusi di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Menurut dia, kampanye negatif bisa berdampak positif bagi masyarakat. Bahkan menurut dia, kampanye negatif itu dapat mencerdaskan masyarakat dalam memilih calon pemimpinnya.
"Menurut saya, sebaiknya diwajibkan, agar masyarakat cerdas, supaya kandidat mana yang dipilih nanti," tuturnya.
"Kalau kampanye negatif itu fakta, nah kalau kampanye hitam itu fitnah, seperti SARA dan sebagainya," kata Agung dalam diskusi di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Menurut dia, kampanye negatif bisa berdampak positif bagi masyarakat. Bahkan menurut dia, kampanye negatif itu dapat mencerdaskan masyarakat dalam memilih calon pemimpinnya.
"Menurut saya, sebaiknya diwajibkan, agar masyarakat cerdas, supaya kandidat mana yang dipilih nanti," tuturnya.
(maf)