Undangan nyoblos di Depok mulai disebar
A
A
A
Sindonews.com - Petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) di berbagai wilayah di Depok sudah mulai menyebarkan surat pemberitahuan kepada warga atau formulir model C6. Salah satunya dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) RT 003 RW 007 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok.
"Ada 384 surat pemberitahuan yang kami sebar. Nantinya mereka akan memilih di TPS 72. Data tersebut berdasarkan tahun 2013," ujar Ketua KPPS RT 003 RW 007 Choirudin, Senin (7/4/2014).
Dirinya menjelaskan dari data tersebut tercatat ada pemilih ganda. "Beberapa ada yang ganda. Dalam arti nomor kartu keluarga sama, tapi NIK nya berbeda. Padahal orangnya ya sama. Jika begini ya mesti harus teliti satu persatu," ujarnya.
Tak hanya masalah pemilih ganda, data orang meninggal dan pindah alamat juga masih ditemukan. "Data yang kami pakai sekarang memang tahun lalu. Ada warga baru yang belum terdata dan mereka maunya memilih di tempat tinggal sebelumnya. Atau ada warga yang pindah, tapi enggak ada laporan. Sementara data DPT semua sudah masuk. Jadi kami hanya pakai data itu saja," katanya.
Ia mengungkapkan berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih di lingkungannya mencapai 75 persen. "Sisanya 25 persen ya karena ada yang meninggal, pindah tempat tinggal dan memilih di tempat lain. Tapi ada juga yang memang sengaja enggak mau milih, misalnya memilih jalan-jalan."
"Nyoblos memang hak mereka, kami enggak paksakan. Namun sebagai warga negara yang baik ya seharusnya memilih, karena satu suara pengaruhi nasib bangsa," sambungnya.
Dirinya memaparkan surat pemberitahuan pemungutan suara sudah diterima pihaknya dari petugas KPPS Kelurahan Tugu sejak Rabu 2 April 2014.
"Harus selesai didistribusikan. Sedangkan untuk jumlah petugas di TPS 72 ada sekitar delapan petugas penyelenggara pemungutan suara terdiri atas ketua, anggota dan linmas yang berasal dari Satpol PP Depok. Saya berharap pemilu nanti lancar-lancar saja, enggak ada halangan," pungkasnya.
Sementara itu salah satu warga penerima surat pemberitahuan pemungutan suara, Hamdiah (75) mengatakan sebelumnya ia tidak tahu pemilu kapan dilaksanakan. "Saya enggak tahu pemilunya kapan. Cara nyoblosnya pun saya enggak tahu. Saya tahunya cara yang lama," katanya.
Meski demikian, dirinya tetap semangat untuk datang ke TPS dan memilih. "Tetap milih, tadi yang antar surat kasih tahu penjelasan cara pencoblosan," tandasnya
"Ada 384 surat pemberitahuan yang kami sebar. Nantinya mereka akan memilih di TPS 72. Data tersebut berdasarkan tahun 2013," ujar Ketua KPPS RT 003 RW 007 Choirudin, Senin (7/4/2014).
Dirinya menjelaskan dari data tersebut tercatat ada pemilih ganda. "Beberapa ada yang ganda. Dalam arti nomor kartu keluarga sama, tapi NIK nya berbeda. Padahal orangnya ya sama. Jika begini ya mesti harus teliti satu persatu," ujarnya.
Tak hanya masalah pemilih ganda, data orang meninggal dan pindah alamat juga masih ditemukan. "Data yang kami pakai sekarang memang tahun lalu. Ada warga baru yang belum terdata dan mereka maunya memilih di tempat tinggal sebelumnya. Atau ada warga yang pindah, tapi enggak ada laporan. Sementara data DPT semua sudah masuk. Jadi kami hanya pakai data itu saja," katanya.
Ia mengungkapkan berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih di lingkungannya mencapai 75 persen. "Sisanya 25 persen ya karena ada yang meninggal, pindah tempat tinggal dan memilih di tempat lain. Tapi ada juga yang memang sengaja enggak mau milih, misalnya memilih jalan-jalan."
"Nyoblos memang hak mereka, kami enggak paksakan. Namun sebagai warga negara yang baik ya seharusnya memilih, karena satu suara pengaruhi nasib bangsa," sambungnya.
Dirinya memaparkan surat pemberitahuan pemungutan suara sudah diterima pihaknya dari petugas KPPS Kelurahan Tugu sejak Rabu 2 April 2014.
"Harus selesai didistribusikan. Sedangkan untuk jumlah petugas di TPS 72 ada sekitar delapan petugas penyelenggara pemungutan suara terdiri atas ketua, anggota dan linmas yang berasal dari Satpol PP Depok. Saya berharap pemilu nanti lancar-lancar saja, enggak ada halangan," pungkasnya.
Sementara itu salah satu warga penerima surat pemberitahuan pemungutan suara, Hamdiah (75) mengatakan sebelumnya ia tidak tahu pemilu kapan dilaksanakan. "Saya enggak tahu pemilunya kapan. Cara nyoblosnya pun saya enggak tahu. Saya tahunya cara yang lama," katanya.
Meski demikian, dirinya tetap semangat untuk datang ke TPS dan memilih. "Tetap milih, tadi yang antar surat kasih tahu penjelasan cara pencoblosan," tandasnya
(kri)