Masa kampanye berakhir, warga Solo gelar kenduri damai
A
A
A
Sindonews.com - Seiring berakhirnya masa kampanye Pemilu 2014, warga Kota Solo,Jawa Tengah menggelar kenduri massal di lokasi car free day.
Lima nasi kuning tumpeng ukuran sedang di taruh di atas meja yang di gelar tepat di depan halte bus Solo Batik Trans depan Pengadilan Negeri, Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Di depan deretan nasi kuning tersebut terdapat tulisan 'Kenduri Cinta Pemilu Damai' lengkap dengan bendera partai politik perserta pemilu 9 April 2014. Sebelum dibagikan, nasi kuning tumpeng tersebut didoakan terlebih dahulu.
Namun, belum usai nasi tumpeng tersebut didoakan, dalam sekejap, warga yang saat itu tengah berada di car free day langsung menyerbunya.
Keceriaan warga terlihat saat mengantre untuk mendapatkan nasi kuning tumpeng yang dibagikan. Mereka terkadang meminta tambahan lauk kepada warga yang kebetulan ikut mengantre.
"Lumayan setelah mengantre akhirnya dapat nasi kuning. Jadi tidak usah beli makan pagi. Ini ada nasi tumpeng gratis," ungkap Warso, warga Kerten, Manahan, Solo, Jawa Tengah, sambil menyantap nasi kuning yang didapatnya, Minggu (6/4/2014).
Menurut pemerkasa Kenduri Pemilu Damai, Mayor Haristanto mengatakan, kenduri massal ini suatu prosesi yang bertujuan untuk mengusung kekompakkan dalam kehidupan bermasyarakat untuk bergotong royong.
Selain itu kenduri ini sekaligus sebagai wujud rasa bersukur dari warga terhadap jalannya kampanye. Di mana selama masa kampanye, tidak terjadi gesekan antar massa pendukung parpol lainnya.
“Tujuannya pertama untuk melestarikan budaya ini di era globalisasi seperti sekarang, juga sebagai wujud rasa bersyukur saat masa kampanye kemarin, Kota Solo aman. Semoga di pemungutan suara 9 April nanti juga sama, Solo aman," ujar pria yang akrab disapa Mayor ini.
Menurutnya, selain sebagai doa pengharapan agar pemilu berjalan lancar, aman dan damai, juga sebagai bagian pendidikan politik masyarakat luas. "Berhati-hatilah. Pilihlah kandidat yang bertanggung jawab, dan percayakan pilihannya pada hati nurani bukan amplop," jelasnya.
Lima nasi kuning tumpeng ukuran sedang di taruh di atas meja yang di gelar tepat di depan halte bus Solo Batik Trans depan Pengadilan Negeri, Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Di depan deretan nasi kuning tersebut terdapat tulisan 'Kenduri Cinta Pemilu Damai' lengkap dengan bendera partai politik perserta pemilu 9 April 2014. Sebelum dibagikan, nasi kuning tumpeng tersebut didoakan terlebih dahulu.
Namun, belum usai nasi tumpeng tersebut didoakan, dalam sekejap, warga yang saat itu tengah berada di car free day langsung menyerbunya.
Keceriaan warga terlihat saat mengantre untuk mendapatkan nasi kuning tumpeng yang dibagikan. Mereka terkadang meminta tambahan lauk kepada warga yang kebetulan ikut mengantre.
"Lumayan setelah mengantre akhirnya dapat nasi kuning. Jadi tidak usah beli makan pagi. Ini ada nasi tumpeng gratis," ungkap Warso, warga Kerten, Manahan, Solo, Jawa Tengah, sambil menyantap nasi kuning yang didapatnya, Minggu (6/4/2014).
Menurut pemerkasa Kenduri Pemilu Damai, Mayor Haristanto mengatakan, kenduri massal ini suatu prosesi yang bertujuan untuk mengusung kekompakkan dalam kehidupan bermasyarakat untuk bergotong royong.
Selain itu kenduri ini sekaligus sebagai wujud rasa bersukur dari warga terhadap jalannya kampanye. Di mana selama masa kampanye, tidak terjadi gesekan antar massa pendukung parpol lainnya.
“Tujuannya pertama untuk melestarikan budaya ini di era globalisasi seperti sekarang, juga sebagai wujud rasa bersyukur saat masa kampanye kemarin, Kota Solo aman. Semoga di pemungutan suara 9 April nanti juga sama, Solo aman," ujar pria yang akrab disapa Mayor ini.
Menurutnya, selain sebagai doa pengharapan agar pemilu berjalan lancar, aman dan damai, juga sebagai bagian pendidikan politik masyarakat luas. "Berhati-hatilah. Pilihlah kandidat yang bertanggung jawab, dan percayakan pilihannya pada hati nurani bukan amplop," jelasnya.
(kur)