PPP: PKB enggak perlu kebakaran jenggot
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyafak Noer meminta agar PKB tidak 'kebakaran jenggot' terkait maraknya pemasangan spanduk PPP yang bergambar Khofifah Indar Parawansa. Bahkan, PPP tidak akan menanggapi serius atas protes dari PKB.
"Saya minta kawan-kawan PKB tidak perlu kebakaran jenggot kayak gitu. Menurut saya enggak perlu ditanggapi serius lah protes-protes itu," kata Musyafak saat dikonfirmasi, Kamis (3/4/2014).
Musyafak mengaku, pemasangan gambar-gambar Khofifah itu memang tidak ada instruksi resmi dari DPP dan DPW PPP secara resmi. Namun, pemasangan itu gambar itu sangat beralasan. Sebab, dalam Mukernas PPP pada tanggal 7-9 Februari 2014 lalu, Khofifah Indar Parawansa disetujui sebagai salah satu nama yang diusulkan sebagai capres atau cawapres dari PPP.
"Pemasangan itu sangat beralasan. Karena Khofifah dalam Mukernas itu disetujui sebagai salah satu capres atau cawapres yang diusulkan PPP," katanya.
Menurut Musyafak, Khofifah sebagai Ketua Muslimat sampai saat ini tidak terikat di struktur partai manapun. Sehingga, upaya PKB yang mengklaim bahwa PPP telah melanggar etika sangat tidak beralasan.
Selain itu, lanjut Musyafak, secara pribadi PPP sangat berjasa dalam karir politik Khofifah Indar Parawansa. Yakni, ketika tahun 1998, Khofifah adalah Ketua Fraksi PPP dan sempat menjadi juru bicara fraksi.
Menanggapi protes dari PKB, Musyafak menganggap hanyalah dinamika politik menjelang Pileg 2014. "Enggak ada kaitannya dengan dukung mendukung Pilgub lalu. Saya pikir nggak perlu ditanggapi serius," tukasnya.
Sayangnya, Musyafak tidak menjelaskan apakah pemasangan foto Khofifah itu sudah mendapat izin dari yang bersangkutan. "Yang memasang gambar-gambar Khofifah itu adalah kader-kader PPP yang paham akan sinyal-sinyal politik," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, PPP memasang foto Khofifah untuk kepentingan kampanye Pileg 2014 di sejumlah titik di Surabaya. Di Jalan Ahmad Yani ada tiga titik. Salah satu baliho adalah bergambar Khofifah bernama bersama sejumlah tokoh Muslimat NU.
Tak hanya itu, ada juga baliho bertuliskan 'PPP menang, Khofifah capres'. Sebelumnya, PPP juga memasang gambar Gus Dur dengan tujuan merebut hati kaum Nahdliyin.
"Saya minta kawan-kawan PKB tidak perlu kebakaran jenggot kayak gitu. Menurut saya enggak perlu ditanggapi serius lah protes-protes itu," kata Musyafak saat dikonfirmasi, Kamis (3/4/2014).
Musyafak mengaku, pemasangan gambar-gambar Khofifah itu memang tidak ada instruksi resmi dari DPP dan DPW PPP secara resmi. Namun, pemasangan itu gambar itu sangat beralasan. Sebab, dalam Mukernas PPP pada tanggal 7-9 Februari 2014 lalu, Khofifah Indar Parawansa disetujui sebagai salah satu nama yang diusulkan sebagai capres atau cawapres dari PPP.
"Pemasangan itu sangat beralasan. Karena Khofifah dalam Mukernas itu disetujui sebagai salah satu capres atau cawapres yang diusulkan PPP," katanya.
Menurut Musyafak, Khofifah sebagai Ketua Muslimat sampai saat ini tidak terikat di struktur partai manapun. Sehingga, upaya PKB yang mengklaim bahwa PPP telah melanggar etika sangat tidak beralasan.
Selain itu, lanjut Musyafak, secara pribadi PPP sangat berjasa dalam karir politik Khofifah Indar Parawansa. Yakni, ketika tahun 1998, Khofifah adalah Ketua Fraksi PPP dan sempat menjadi juru bicara fraksi.
Menanggapi protes dari PKB, Musyafak menganggap hanyalah dinamika politik menjelang Pileg 2014. "Enggak ada kaitannya dengan dukung mendukung Pilgub lalu. Saya pikir nggak perlu ditanggapi serius," tukasnya.
Sayangnya, Musyafak tidak menjelaskan apakah pemasangan foto Khofifah itu sudah mendapat izin dari yang bersangkutan. "Yang memasang gambar-gambar Khofifah itu adalah kader-kader PPP yang paham akan sinyal-sinyal politik," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, PPP memasang foto Khofifah untuk kepentingan kampanye Pileg 2014 di sejumlah titik di Surabaya. Di Jalan Ahmad Yani ada tiga titik. Salah satu baliho adalah bergambar Khofifah bernama bersama sejumlah tokoh Muslimat NU.
Tak hanya itu, ada juga baliho bertuliskan 'PPP menang, Khofifah capres'. Sebelumnya, PPP juga memasang gambar Gus Dur dengan tujuan merebut hati kaum Nahdliyin.
(kri)