83,8 persen kinerja anggota DPR buruk
A
A
A
Sindonews.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) merilis rapor kinerja anggota DPR untuk tahun 2012 melalui studi 1,5 tahun yang telah mereka laksanakan.
Dari jumlah 519 anggota yang dinilai, 318 anggota dewan atau 61,3 persen memperoleh nilai sangat buruk diikuti 22,5 persen atau 117 anggota dewan memperoleh rapor buruk.
"Jika yang sangat buruk dan buruk digabung maka 83,8 persen anggota DPR nilai kerjanya buruk," kata Koordinator Formappi, Sebastian Salang dalam pemaparan hasil studinya di Gedung Juang, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Mereka juga mencatat anggota DPR yang mendapat nilai cukup sebanyak 9,8 persen atau 51 anggota diikuti 5,6 persen anggota DPR mendapat predikat baik.
"Hanya 0,8 persen dari seluruh anggota DPR yang memiliki nilai rapor sangat baik dengan nilai delapan ke atas," terangnya.
Pihaknya menilai rapor anggota DPR pada tahun 2012 karena di tahun itu mereka menilai sebagai puncak dari seluruh keaktifan anggota DPR.
"Tingkat kehadiran paling tinggi di situ, makanya kita ambil tahun 2012 berbeda kalau 2014 sudah tahun politik di DPR kosong jadi tidak objektif." ujarnya.
Adapun sumber data yang digunakan berasal dari dokumen resmi DPR. Misalnya, daftar hadir di komisi, risalah rapat komisi, dokumen fraksi, dokumen partai, dokumen anggota hingga website anggota dewan.
Berita:
Marzuki Alie dinilai gagal pimpin DPR
Absensi DPR harus dibuka ke publik
Anggota DPR malas jangan dipilih lagi
Dari jumlah 519 anggota yang dinilai, 318 anggota dewan atau 61,3 persen memperoleh nilai sangat buruk diikuti 22,5 persen atau 117 anggota dewan memperoleh rapor buruk.
"Jika yang sangat buruk dan buruk digabung maka 83,8 persen anggota DPR nilai kerjanya buruk," kata Koordinator Formappi, Sebastian Salang dalam pemaparan hasil studinya di Gedung Juang, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Mereka juga mencatat anggota DPR yang mendapat nilai cukup sebanyak 9,8 persen atau 51 anggota diikuti 5,6 persen anggota DPR mendapat predikat baik.
"Hanya 0,8 persen dari seluruh anggota DPR yang memiliki nilai rapor sangat baik dengan nilai delapan ke atas," terangnya.
Pihaknya menilai rapor anggota DPR pada tahun 2012 karena di tahun itu mereka menilai sebagai puncak dari seluruh keaktifan anggota DPR.
"Tingkat kehadiran paling tinggi di situ, makanya kita ambil tahun 2012 berbeda kalau 2014 sudah tahun politik di DPR kosong jadi tidak objektif." ujarnya.
Adapun sumber data yang digunakan berasal dari dokumen resmi DPR. Misalnya, daftar hadir di komisi, risalah rapat komisi, dokumen fraksi, dokumen partai, dokumen anggota hingga website anggota dewan.
Berita:
Marzuki Alie dinilai gagal pimpin DPR
Absensi DPR harus dibuka ke publik
Anggota DPR malas jangan dipilih lagi
(kur)