Sutan akui stafnya pernah ke Kementerian ESDM
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana mengakui stafnya Irianto Muchyi pernah berkunjung ke Kantor Kementerian ESDM. Ia beralasan mengambil dokumen untuk diserahkan ke pimpinan Komisi VII DPR.
"Saya tanya, apakah benar (ke ESDM). Dia (Irianto) bilang pernah ke sana (ESDM), ada membawa dokumen, untuk diserahkan ke pimpinan Komisi VII," kata Sutan saat bersaksi untuk Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Namun, Sutan mengaku tidak tahu atas permintaan siapa Irianto pergi ke ESDM. Ketua DPP Partai Demokrat itu juga membantah pernah menerima uang dari ESDM.
"Mana saya tahu (Dia disuruh siapa), tanya orangnyalah," kata Sutan.
Menurut Sutan, dokumen yang diambil Irianto diserahkan ke Iqbal untuk diteruskan ke pimpinan Komisi VII DPR RI. Namun, Sutan tidak menyebut jabatan Iqbal. Sutan juga berdalih tidak tahu akhirnya dokumen itu kemana.
"Dulu pernah ngambil dokumen, kasih sama siapa (tanya Sutan ke Irianto). Serahkan ke Iqbal. Iqbal tidak ketemu lagi, kecelakaan dia, Iqbal itu kadang-kadang bantu, dia bukan siapa-siapa," imbuhnya.
Sebelumnya, mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Didi Dwi Sutrisno Hadi mengakui, pernah menyiapkan uang untuk diserahkan kepada pimpinan dan anggota komisi VII DPR RI.
Menurutnya, USD7.500 untuk pimpinan Komisi VII DPR RI, anggota Komisi VII USD2.500 dan sekretariat Komisi VII USD2.500. Uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop yang sudah diberi kode.
Kode huruf A, P, dan S. Kode A untuk anggota Komisi VII DPR. Kode P ditujukan untuk Pimpinan Komisi VII DPR dan kode S untuk sekretariat Komisi VII DPR.
"Setelah itu kami masukkan ke dalam tas, saya diminta sampaikan ke ketua komisi (Sutan Bathoegana), saya telepon staf ketua komisi," kata Didi saat bersaksi.
Diakuinya, mantan Sekjen ESDM Waryono Karno sempat meminta Didi mengantar langsung ke Komisi VII DPR. Tetapi, Didi takut, lantas mengontak Irianto Muchyi, staf khusus Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.
"Ada tanda terima kebetulan dia (Irianto) mau tanda tangan, sudah diserahkan ke penyidik," tukasnya.
Baca berita:
Orang ESDM ungkap aliran dana ke Komisi VII
"Saya tanya, apakah benar (ke ESDM). Dia (Irianto) bilang pernah ke sana (ESDM), ada membawa dokumen, untuk diserahkan ke pimpinan Komisi VII," kata Sutan saat bersaksi untuk Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Namun, Sutan mengaku tidak tahu atas permintaan siapa Irianto pergi ke ESDM. Ketua DPP Partai Demokrat itu juga membantah pernah menerima uang dari ESDM.
"Mana saya tahu (Dia disuruh siapa), tanya orangnyalah," kata Sutan.
Menurut Sutan, dokumen yang diambil Irianto diserahkan ke Iqbal untuk diteruskan ke pimpinan Komisi VII DPR RI. Namun, Sutan tidak menyebut jabatan Iqbal. Sutan juga berdalih tidak tahu akhirnya dokumen itu kemana.
"Dulu pernah ngambil dokumen, kasih sama siapa (tanya Sutan ke Irianto). Serahkan ke Iqbal. Iqbal tidak ketemu lagi, kecelakaan dia, Iqbal itu kadang-kadang bantu, dia bukan siapa-siapa," imbuhnya.
Sebelumnya, mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Didi Dwi Sutrisno Hadi mengakui, pernah menyiapkan uang untuk diserahkan kepada pimpinan dan anggota komisi VII DPR RI.
Menurutnya, USD7.500 untuk pimpinan Komisi VII DPR RI, anggota Komisi VII USD2.500 dan sekretariat Komisi VII USD2.500. Uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop yang sudah diberi kode.
Kode huruf A, P, dan S. Kode A untuk anggota Komisi VII DPR. Kode P ditujukan untuk Pimpinan Komisi VII DPR dan kode S untuk sekretariat Komisi VII DPR.
"Setelah itu kami masukkan ke dalam tas, saya diminta sampaikan ke ketua komisi (Sutan Bathoegana), saya telepon staf ketua komisi," kata Didi saat bersaksi.
Diakuinya, mantan Sekjen ESDM Waryono Karno sempat meminta Didi mengantar langsung ke Komisi VII DPR. Tetapi, Didi takut, lantas mengontak Irianto Muchyi, staf khusus Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.
"Ada tanda terima kebetulan dia (Irianto) mau tanda tangan, sudah diserahkan ke penyidik," tukasnya.
Baca berita:
Orang ESDM ungkap aliran dana ke Komisi VII
(kri)