KPU tak urus logistik pemilu pasca banjir di Manado
A
A
A
Sindonews.com - Pasca pemulihan akibat bencana banjir bandang yang melanda wilayah Manado, Sulawesi Utara, kerusakan logistik pemilu menjadi tanggungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara.
KPU pusat sengaja 'lepas tangan' lantaran pengurusan dan pengadaan logistik kotak dan bilik suara mampu diselesaikan KPU daerah provinsi. Namun dalam hal ini KPU pusat tetap mendapatkan data sejumlah barang logistik yang rusak dan hanyut.
"Manado tetap dihandle oleh sana (KPU Provinsi). Karena mereka sanggup pengadaan," ujar Kepala Biro Logistik KPU Boradi, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Boradi mengungkapkan, sejumlah kebutuhan logistik yang rusak dan tersapu banjir bandang Manado adalah kotak dan bilik suara. Sementara untuk surat suara masih dalam tahap pencetakan.
Terkait anggaran yang dipakai untuk pengadaan logistik di Manado, pihaknya mengaku anggaran di KPU Sulawesi Utara tersebut tidak tersedia. Sehingga, kewajiban KPU pusat untuk mengupayakan anggaran itu.
"Di provinsi (Sulawesi Utara) sudah tidak ada anggaran, tidak sanggup berawal dari salah hitung kekurangan pada 2013," ungkap Boradi.
Sebelumnya, KPU mengaku tengah membantu pengadaan logistik kotak dan bilik suara di beberapa daerah di Indonesia. Pengadaan itu karena berbagai kasus seperti hilang/dicuri, rusak dan salah hitung.
Berikut data pengadaan logistik yang dilakukan KPU pusat antara lain, Malinau Kaltim 273 kotak, bilik 473, Jayapura 756 kotak, 546 bilik, Kendari Sultra 754 bilik, Medan 11.316 kotak, bilik 7.831, Padangsidempuan bilik 656, Mamasa Sulbar bilik 985, Aceh Besar kotak 821, bilik 1.092, Kabupaten Bangka bilik 260, Kabupaten Kendal bilik 1.105, Cirebon 551 kotak dan Kab Subang Jabar kotak 3.641.
Baca berita:
Distribusi logistik ke luar negeri tuntas akhir Februari
KPU pusat sengaja 'lepas tangan' lantaran pengurusan dan pengadaan logistik kotak dan bilik suara mampu diselesaikan KPU daerah provinsi. Namun dalam hal ini KPU pusat tetap mendapatkan data sejumlah barang logistik yang rusak dan hanyut.
"Manado tetap dihandle oleh sana (KPU Provinsi). Karena mereka sanggup pengadaan," ujar Kepala Biro Logistik KPU Boradi, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Boradi mengungkapkan, sejumlah kebutuhan logistik yang rusak dan tersapu banjir bandang Manado adalah kotak dan bilik suara. Sementara untuk surat suara masih dalam tahap pencetakan.
Terkait anggaran yang dipakai untuk pengadaan logistik di Manado, pihaknya mengaku anggaran di KPU Sulawesi Utara tersebut tidak tersedia. Sehingga, kewajiban KPU pusat untuk mengupayakan anggaran itu.
"Di provinsi (Sulawesi Utara) sudah tidak ada anggaran, tidak sanggup berawal dari salah hitung kekurangan pada 2013," ungkap Boradi.
Sebelumnya, KPU mengaku tengah membantu pengadaan logistik kotak dan bilik suara di beberapa daerah di Indonesia. Pengadaan itu karena berbagai kasus seperti hilang/dicuri, rusak dan salah hitung.
Berikut data pengadaan logistik yang dilakukan KPU pusat antara lain, Malinau Kaltim 273 kotak, bilik 473, Jayapura 756 kotak, 546 bilik, Kendari Sultra 754 bilik, Medan 11.316 kotak, bilik 7.831, Padangsidempuan bilik 656, Mamasa Sulbar bilik 985, Aceh Besar kotak 821, bilik 1.092, Kabupaten Bangka bilik 260, Kabupaten Kendal bilik 1.105, Cirebon 551 kotak dan Kab Subang Jabar kotak 3.641.
Baca berita:
Distribusi logistik ke luar negeri tuntas akhir Februari
(kri)