Silakan Gerindra buka perjanjian Batutulis

Minggu, 16 Februari 2014 - 17:50 WIB
Silakan Gerindra buka...
Silakan Gerindra buka perjanjian Batutulis
A A A
Sindonews.com - Pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang mengaku siap membuka perjanjian Batutulis jika memang diperlukan, menyulut reaksi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Seperti diketahui, salah satu poin dalam perjanjian Batutulis disebutkan Hashim berisi pernyataan dukungan PDIP terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.

"Ya silakan dibuka itu penjanjian Batutulis bagi Pak Prabowo kita enggak ada persoalan," ujar Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto usai acara diskusi di Gallery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).

Kendati demikian, Hasto menegaskan partainya memiliki cara berpikir kedepan. "Cara pikir kita tentunya cara berpikir move on, bukan cara berpikir move back. Misalnya seorang Panglima TNI yang sudah pensiun, berpikirnya masih panglima TNI terus. Itu enggak boleh terjadi," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika ingin mengusung seorang calon presiden (capres), PDIP akan mengerahkan seluruh juru kampanye terbaiknya.

"Karena itu sebagai jalan untuk mendapatkan kekuasaan pemerintahan kedepan, bukan dengan sertifikat, sekali lagi. Jadi presiden yang diusung rakyat adalah Presiden yang mendapat vote rakyat bukan sebuah perjanjian ataupun sertifikat," ungkapnya.

Sebelumnya, Hashim mengaku siap membuka perjanjian Batutulis, jika memang diperlukan. Salah satu poin dalam perjanjian Batutulis menyatakan dukungan PDIP terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.

"Saya akan perlihatkan lagi perjanjian itu bila diperlukan," ujar Hashim usai peluncuran film dokumenter yang berjudul "Sang patriot", di aula Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Kamis 13 Februari 2014.

Hashim yang juga adik Prabowo ini memastikan perjanjian Batutulis pada 2009 lalu itu memang ada. "Saya ada buktinya. Ada 3-4 orang petinggi PDIP yang tahu perjanjian ini," tuturnya.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi. "Saya hanya dengar. Tapi saya tak ada di sana," ujar Suardi dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, perjanjian itu merupakan komitmen yang penting dalam dunia politik. "Kita sama pengagum Soekarno. Kita tetap komit dengan perjanjian. Kita sayangkan bila PDIP tidak komit," ucapnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1919 seconds (0.1#10.140)