Marzuki: Sengman sering obral nama SBY
A
A
A
Sindonews.com - Keterlibatan Sengman Tjahya dalam kasus impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) ikut menyeret nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, Sengman merupakan salah seorang pengusaha yang sering menjual nama SBY untuk kepentingan pribadinya.
Pria yang juga selaku Ketua DPR RI ini mengaku pernah bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono pada suatu acara di Singapura, di sana juga telah hadir Sengman. Saat itu, Suswono bercerita tentang Sengman yang pernah meminta proyek dari kementeriannya.
"Mentan bilang 'kok saya akrab, dia (Sengman) sering jual nama SBY. Dia jual kedekatan'. Lalu saya bilang 'Kamu salah, dia tidak ada apa-apa. Sama sekali jangan dipenuhi'," tutur Marzuki menirukan pembicaraannya dengan Suswono saat itu, dalam diskusi di Gallery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Marzuki, Sengman sering menjual nama SBY karena kecewa dengan Demokrat. "Saya kenal Sengman, dia orang Palembang. Pada tahun 2003 dia bantu-bantu baju, kaos (kampanye). Tapi tidak sampai yang besar-besar. Nah itu ada kekecewaan (pada Demokrat)," ujar Marzuki Alie
Namun, pengusaha asal Palembang yang namanya pernah diungkap membawa uang Rp40 miliar dari PT Indoguna Utama terkait impor daging sapi ini, kata Marzuki, sudah tidak lagi berhubungan dengan Partai Demokrat sejak Pemilu 2009 lalu.
"Dia tidak ada (di Demokrat) sejak Pemilu 2009, saya tahu banget. Karena saya Sekretaris Pemilu," pungkas salah satu peserta konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat ini.
Namun menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, Sengman merupakan salah seorang pengusaha yang sering menjual nama SBY untuk kepentingan pribadinya.
Pria yang juga selaku Ketua DPR RI ini mengaku pernah bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono pada suatu acara di Singapura, di sana juga telah hadir Sengman. Saat itu, Suswono bercerita tentang Sengman yang pernah meminta proyek dari kementeriannya.
"Mentan bilang 'kok saya akrab, dia (Sengman) sering jual nama SBY. Dia jual kedekatan'. Lalu saya bilang 'Kamu salah, dia tidak ada apa-apa. Sama sekali jangan dipenuhi'," tutur Marzuki menirukan pembicaraannya dengan Suswono saat itu, dalam diskusi di Gallery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Marzuki, Sengman sering menjual nama SBY karena kecewa dengan Demokrat. "Saya kenal Sengman, dia orang Palembang. Pada tahun 2003 dia bantu-bantu baju, kaos (kampanye). Tapi tidak sampai yang besar-besar. Nah itu ada kekecewaan (pada Demokrat)," ujar Marzuki Alie
Namun, pengusaha asal Palembang yang namanya pernah diungkap membawa uang Rp40 miliar dari PT Indoguna Utama terkait impor daging sapi ini, kata Marzuki, sudah tidak lagi berhubungan dengan Partai Demokrat sejak Pemilu 2009 lalu.
"Dia tidak ada (di Demokrat) sejak Pemilu 2009, saya tahu banget. Karena saya Sekretaris Pemilu," pungkas salah satu peserta konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat ini.
(hyk)