Capai 53 juta, pemilih muda berperan penting di pemilu
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Thohari mengungkapkan pemilih pemula dalam Pemilu 2014 berperan besar. Sebab, jumlah pemilih muda dua kali lebih besar dibanding pemilih muda tahun 2009.
Ia mengatakan, keterlibatan pemilih-pemilih muda dalam pemilu merupakan faktor penting dalam menentukan arah demokrasi Indonesia. Ketidakpedulian pemilih muda akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan demokrasi.
"Kita tidak akan bisa membayangkan kalau pemilih muda yang jumlahnya sekitar 53 juta tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Hadjriyanto di Acara Jelajah Rock The Vote Indonesia "Aku Untuk Nusantara" di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Minggu (9/2/2014).
Ia mengatakan, sudah waktunya bagi para pemilih muda yang memiliki cita-cita membangun bangsa untuk secara aktif masuk ke dalam sistem politik di Indonesia. Menurutnya, pemikiran-pemikiran generasi muda amat penting dan bermanfaat besar bagi arah pembangunan bangsa.
"Kalau sampai para pemilih muda tidak ada yang tertarik masuk politik, itu lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia, jangan meratap kalau kemudian lembaga politik diisi orang-orang yang tidak baik," katanya.
Pada Pemilu 2014 mendatang, data dari Center for Election and Political Party Universitas Indonesia (UI) menyebut akan ada sekira 53 juta pemilih muda berusia 17-29 tahun yang terdaftar sebagai pemilih.
Jumlah ini lebih dari dua kali lipat suara Partai Demokrat sebagai pemenang Pemilu 2009. Jumlah ini menunjukan besarnya pengaruh pemilih muda dalam Pemilu 2014.
Baca berita:
Wiranto sosok tegas & bersih di mata pemilih muda
Ia mengatakan, keterlibatan pemilih-pemilih muda dalam pemilu merupakan faktor penting dalam menentukan arah demokrasi Indonesia. Ketidakpedulian pemilih muda akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan demokrasi.
"Kita tidak akan bisa membayangkan kalau pemilih muda yang jumlahnya sekitar 53 juta tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Hadjriyanto di Acara Jelajah Rock The Vote Indonesia "Aku Untuk Nusantara" di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Minggu (9/2/2014).
Ia mengatakan, sudah waktunya bagi para pemilih muda yang memiliki cita-cita membangun bangsa untuk secara aktif masuk ke dalam sistem politik di Indonesia. Menurutnya, pemikiran-pemikiran generasi muda amat penting dan bermanfaat besar bagi arah pembangunan bangsa.
"Kalau sampai para pemilih muda tidak ada yang tertarik masuk politik, itu lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia, jangan meratap kalau kemudian lembaga politik diisi orang-orang yang tidak baik," katanya.
Pada Pemilu 2014 mendatang, data dari Center for Election and Political Party Universitas Indonesia (UI) menyebut akan ada sekira 53 juta pemilih muda berusia 17-29 tahun yang terdaftar sebagai pemilih.
Jumlah ini lebih dari dua kali lipat suara Partai Demokrat sebagai pemenang Pemilu 2009. Jumlah ini menunjukan besarnya pengaruh pemilih muda dalam Pemilu 2014.
Baca berita:
Wiranto sosok tegas & bersih di mata pemilih muda
(kri)