Indonesia tak bermaksud buka luka lama Singapura

Minggu, 09 Februari 2014 - 06:02 WIB
Indonesia tak bermaksud...
Indonesia tak bermaksud buka luka lama Singapura
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Singapura akan menolak kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia, KRI Usman Harun, untuk masuk ke perairan negara tersebut.

Menanggapi hal ini, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menampik, penamaan kapal tersebut membuka luka sejarah lama terhadap Singapura. Hal itu, kata Moeldoko, menjadi urusan internal TNI.

"Kita tak punya niat sedikitpun terkait emosi masa lalu, ini sebuah tradisi dijalankan di militer, itu internal, tak perlu lagi ikut campur," tegasnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Sabtu 8 Februari 2014.

Secara tradisi, kata Moeldoko, dalam menentukan nama kapal di TNI, tentu dipilih berdasarkan jasa seorang pahlawan terhadap bangsa. Kedua nama itu layak dibubuhkan dalam KRI tersebut, karena memang bergelar pahlawan dan dimakamkan di Tamam Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

"Dalam memanage sesuatu, TNI Angkatan Laut dalam menentukan nama-nama kapal itu, background-nya beliau yang memiliki jasa kepada negara sebagai pahlawan, dimakamkan di Kalibata. Pendekatannya disitu," tegasnya.

Dalam pemboman di sebuah bangunan di Orchard Road pada tahun 1965 lalu, tiga orang tewas dan 33 lainnya terluka. Dua marinir Indonesia itu, telah dieksekusi dengan hukuman gantung di Singapura, karena dianggap bersalah dalam pemboman tersebut.

Singapura tersinggung dengan nama kapal baru AL RI
Penjelasan Panglima TNI soal penamaan KRI Usman Harun
Indonesia abaikan protes Singapura soal KRI Usman Harun
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7446 seconds (0.1#10.140)