Kepolisian diminta awas tehadap potensi konflik 2014

Jum'at, 07 Februari 2014 - 08:37 WIB
Kepolisian diminta awas...
Kepolisian diminta awas tehadap potensi konflik 2014
A A A
Sindonews.com - Potensi konflik pada Pemilu 2014 disinyalir bakal meningkat. Aparat kepolisian diminta untuk mendeteksi secara dini gejala konflik tersebut.

Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, potensi konflik disebabkan adanya persaingan antar kontestan peserta pemilu semakin sengit, baik secara personal politik, maupun persaingan partai politik.

"Potensi terjadinya konflik dalam pemilu cukup besar. Karena itu semua pihak, khususnya Polri harus memerhatikan betul hal tersebut," kata Neta ketika berbincang dengan wartawan dalam sambungan telepon, Jumat (7/2/2014).

Menurutnya, langkah kegiatan simulasi pengamanan pemilu yang dilakukan kepolisian seperti Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dinilai langkah maju dan positif untuk mencegah potensi konflik.
Hanya saja, Neta berpesan kegiatan simulasi baiknya digelar saat hari libur, bukan hari normal kerja.

Selain itu, pihaknya mencatat potensi konflik sosial dari tahun terus mengalami peningkatan. Maka itu, Polri diminta lebih awas terhadap semua gejala yang menimbulkan potensi konflik tersebut.

Di sepanjang 2013 berdasarkan catatan IPW setidaknya telah terjadi 153 konflik sosial di Indonesia, baik berupa tawuran, bentrokan massa maupun kerusuhan sosial. Akibat meletusnya konflik sosial tersebut maka sebanyak 203 orang tewas, 361 luka, 483 rumah dirusak dan 173 bangunan lainnya dibakar.

"Jika potensi ini tidak dicermati dikhawatirkan pemilu dan Pilres 2014 akan diwarnai berbagai konflik sosial. Tapi bukan berarti simulasinya harus dilakukan di hari kerja dan dipusat kota. Apalagi konflik-konflik tersebut biasanya terjadi di pinggiran kota," tambah Neta.

Masih kata Neta, dirinya menyarankan kepada Polri untuk memperkuat sekaligus memaksimalkan divisi intelejan dan babinsa diberbagai daerah untuk mengantisipasi potensi terjadinya kerusuhan dalam perhelatan pemilu.

"Deteksi dini tersebut harus dimulai dari tingkat polsek, lalu diperkuat polres dan di-backup polda," tukasnya.

Sementara itu, hari ini Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan kegiatan simulasi pengamanan pemilu. Kegiatan simulasi dilakukan dengan menutup ruas jalan disepanjang MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Berita:
TNI siap backup kepolisian
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6597 seconds (0.1#10.140)