Inspirasi daerah

Rabu, 05 Februari 2014 - 09:38 WIB
Inspirasi daerah
Inspirasi daerah
A A A
PERMASALAHAN negeri ini seolah seperti benang kusut yang sulit diurai. Ketika reformasi digulirkan pada 1998, ada harapan baru bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar.

Berbagai persoalan yang menghantui negeri ini untuk maju akan sirna ketika era keterbukaan ini mulai bergulir. Namun nyatanya, negeri ini masih saja jalan di tempat dan masih bergumul dengan persoalan-persoalan seperti korupsi, pengangguran, kemiskinan, birokrasi yang panjang, dan ekonomi masih saja berkutat dengan “keberhasilan” serta persoalan-persoalan sosial lainnya. Empat presiden sejak era Orde Baru runtuh, namun persoalan itu masih ada.

Setiap presiden seusai memimpin negeri ini lebih banyak menyuguhkan keberhasilan versi mereka sendiri bukan versi masyarakat. Puluhan atau bahkan menteri yang membantu kinerja presiden pun setali tiga uang, hanya membanggakan keberhasilan versi masing-masing.

Otonomi di daerah yang diagung-agungkan akan membantu menyelesaikan persoalan di negeri ini justru tampaknya masih jauh panggang dari api. Partai politik sebagai organisasi resmi dan merupakan salah satu motor penyumbang kader-kader pemimpin bangsa ini pun belum menjadi solusi atas persoalan.

Bahkan, mereka semua memunculkan persoalan-persoalan baru bagi bangsa ini dan membuat rakyat semakin pesimistis. Hingga sekarang memang belum ada sosok pemimpin yang mampu memberikan harapan bagi rakyat bahwa bangsa ini akan terbebas dari persoalannya.

Selama 16 tahun, negeri ini masih merindukan pemimpin-pemimpin yang mampu memberikan harapan. Para tokoh nasional yang mengaku mampu justru mendapat pendapat sebaliknya dari sebagian besar masyarakat.

Para tokoh nasional yang katanya menjadi wakil rakyat di parlemen justru mendapat ketidakpercayaan dari rakyat. Beberapa survei menyatakan bahwa kepercayaan mereka terhadap parpol dan anggota parlemen sangat rendah.

Namun, jika kita mau menengok ke daerah, justru tokoh-tokoh daerah sekelas wali kota dan bupati mampu memberikan harapan bagi rakyat. Bukan hanya harapan bagi rakyat di wilayah yang mereka pimpin, namun mampu memberikan harapan bagi rakyat di luar wilayah yang mereka pimpin.

Nama-nama seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Bantaeng (Sulawesi Selatan) Nurdin Abdullah, Wali Kota Bandung yang baru, Ridwan Kamil, dan beberapa pemimpin daerah lainnya mampu mencuri perhatian rakyat Indonesia. Uniknya mereka bukan kader murni partai politik.

Mereka berangkat dari profesional dan birokrasi yang mampu memberikan harapan bagi bangsa ini. Apa yang telah mereka lakukan telah memberikan teladan bagi kita semua bagaimana cara memimpin dengan hati.

Apa yang mereka lakukan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat. Apa yang sudah mereka kerjakan memberikan solusi bagi persoalan di wilayah mereka. Para wali kota dan bupati ini bukanlah figur atau tokoh nasional, tetapi berangkat dari sebuah wilayah kecil dari negeri ini.

Namun, apa yang telah mereka berikan mampu mengungguli apa yang telah tokoh nasional lakukan. Tokoh-tokoh daerah ini adalah kader bangsa Indonesia. Meski apa yang mereka lakukan hanya berskala daerah namun mampu menginspirasi Indonesia.

Sosok-sosok seperti itulah yang dibutuhkan untuk membangun negeri ini. Sosok-sosok dari daerah yang semestinya diberikan tempat ataupun pintu terbuka untuk ikut mengatasi persoalan bangsa ini.

Partai politik yang saat ini menjadi gerbang utama untuk mengantar mereka ke tingkat nasional, semestinya membuka lebar pintunya. Partai politik harus mampu menangkap gejala bahwa tokoh-tokoh daerah ini mampu memberikan harapan bagi rakyat Indonesia serta mampu menginspirasi Indonesia.

Ya, daerah memberikan inspirasi buat Indonesia. Jika memang ada tokoh-tokoh daerah yang mampu memberikan harapan baru bagi rakyat Indonesia, kenapa tidak memberikan panggung bagi mereka.

Negeri ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang terintegritas yang benar-benar bekerja dengan hati mereka. Jika tokoh-tokoh daerah tersebut diberi panggung nasional, bukan keniscayaan jika negeri ini akan terlepas dari persoalan-persoalan yang menjerat.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6157 seconds (0.1#10.140)