PPI yakin tudingan Elza direncanakan
A
A
A
Sindonews.com - Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) meyakini tudingan yang dilayangkan oleh Elza Syarif kepada Fungsionaris PPI, Muhammad Rahmad terkait dengan Anas Urbaningrum yang memiliki uang sebesar Rp2 triliun di Bank swasta Singapura dan British Virgin Island sudah direncanakan.
"Kami berpikiran itu bukan isu yang disengaja atau tidak. Ini isu serius dan tudingannya bukan main-main dan sesungguhnya sudah direncanakan," Rahmad dalam konferensi persnya di Markas PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2014).
Rahmad menambahkan pihak PPI akan menyikapi hal tersebut dengan serius dan tidak main-main. Sehingga, PPI akan mengambil langkah hukum.
"Kami akan tanggapi dengan serius. Tentu langkah berikutnya setelah pembuktian ini adalah langkah hukum. Kami ingin buktikan," pungkas Rahmad.
Sebelumnya, kuasa hukum M Nazaruddin, Elza Syarif sempat melontarkan statement tersangka Anas Urbaningrum menyimpan uang sebesar Rp2 triliun di bank swasta Singapura dan British Virgin Island yang dibantu oleh Muhammad Rahmad. Uang sebesar Rp2 triliun tersebut diduga kuat untuk mencapreskan diri Anas dalam Pemilu 2014.
Baca berita:
PPI desak Elza Syarif minta maaf
"Kami berpikiran itu bukan isu yang disengaja atau tidak. Ini isu serius dan tudingannya bukan main-main dan sesungguhnya sudah direncanakan," Rahmad dalam konferensi persnya di Markas PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2014).
Rahmad menambahkan pihak PPI akan menyikapi hal tersebut dengan serius dan tidak main-main. Sehingga, PPI akan mengambil langkah hukum.
"Kami akan tanggapi dengan serius. Tentu langkah berikutnya setelah pembuktian ini adalah langkah hukum. Kami ingin buktikan," pungkas Rahmad.
Sebelumnya, kuasa hukum M Nazaruddin, Elza Syarif sempat melontarkan statement tersangka Anas Urbaningrum menyimpan uang sebesar Rp2 triliun di bank swasta Singapura dan British Virgin Island yang dibantu oleh Muhammad Rahmad. Uang sebesar Rp2 triliun tersebut diduga kuat untuk mencapreskan diri Anas dalam Pemilu 2014.
Baca berita:
PPI desak Elza Syarif minta maaf
(kri)