Jelang pemilihan rektor, UI bentuk Senat Akademik
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang pemilihan rektor definitif, Universitas Indonesia (UI) sudah membentuk Senat Akademik (SA) dan akan memilih anggota Majelis Wali Amanat (MWA). Tata kelola dan sistem birokrasi di UI juga terus ditingkatkan.
Selain pemilihan rektor dan meningkatkan penelitian, Rektor UI Muhammad Anis mengatakan program priotitas UI tahun ini adalah membangun suatu sistem pendidikan yang baik.
"Kita tingkatkan dari tahun ke tahun, kalau dulu istilahnya good sekarang jadi great. Baik penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelayanan kami sebagai administratur," tegasnya di sela-sela Upacara Dies Natalis UI ke-64 di Balai Sidang UI, Senin (3/2/2014).
Selama dua tahun terakhir UI dilanda kekisruhan di jajaran elite, namun Anis meyakini kini chemistry sudah terbangun. Terutama setelah dekan dan wakil dekan terpilih di 13 fakultas serta ketua dan wakil ketua program pascasarjana juga vokasi.
"Tentu chemistry sudah terbangun, kami juga beberapa hari lalu lakukan capacity building dengan semua pimpinan di Bogor. Ini ibarat kertas putih bersama-sama kita tulis nih seperti apa ceritanya. Ingin menjadi apa," tuturnya.
Anis mengaku optimistis untuk meningkatkan peringkat UI di antara persaingan dunia.
"Kalau di bidang kedokteran, Kedokteran UI dikenal jurnal-jurnalnya. Dunia sudah mengakui itu," katanya.
Terkait sistem pekuliahan, Anis menegaskan UI tetap memberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT).Uang pangkal masuk UI masih dibiayai pemerintah. Sejak tahun 2013, pemerintah tetap menggelontorkan anggaran BOP-PTN.
"UI masih UKT, uang pangkal dibiayai pemerintah. Masih sekitar Rp210 miliar dari BOP PTN itu, ada alokasinya untuk anggaran penelitian juga. Lalu tahun ini UI tambah program studi baru yakni Kesehatan Lingkungan, totalnya menjadi 57 program studi," kata Anis.
Berita:
Anggaran penelitian UI capai Rp150 miliar
Mantan rektor UI dorong publikasi internasional ditingkatkan
Selain pemilihan rektor dan meningkatkan penelitian, Rektor UI Muhammad Anis mengatakan program priotitas UI tahun ini adalah membangun suatu sistem pendidikan yang baik.
"Kita tingkatkan dari tahun ke tahun, kalau dulu istilahnya good sekarang jadi great. Baik penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelayanan kami sebagai administratur," tegasnya di sela-sela Upacara Dies Natalis UI ke-64 di Balai Sidang UI, Senin (3/2/2014).
Selama dua tahun terakhir UI dilanda kekisruhan di jajaran elite, namun Anis meyakini kini chemistry sudah terbangun. Terutama setelah dekan dan wakil dekan terpilih di 13 fakultas serta ketua dan wakil ketua program pascasarjana juga vokasi.
"Tentu chemistry sudah terbangun, kami juga beberapa hari lalu lakukan capacity building dengan semua pimpinan di Bogor. Ini ibarat kertas putih bersama-sama kita tulis nih seperti apa ceritanya. Ingin menjadi apa," tuturnya.
Anis mengaku optimistis untuk meningkatkan peringkat UI di antara persaingan dunia.
"Kalau di bidang kedokteran, Kedokteran UI dikenal jurnal-jurnalnya. Dunia sudah mengakui itu," katanya.
Terkait sistem pekuliahan, Anis menegaskan UI tetap memberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT).Uang pangkal masuk UI masih dibiayai pemerintah. Sejak tahun 2013, pemerintah tetap menggelontorkan anggaran BOP-PTN.
"UI masih UKT, uang pangkal dibiayai pemerintah. Masih sekitar Rp210 miliar dari BOP PTN itu, ada alokasinya untuk anggaran penelitian juga. Lalu tahun ini UI tambah program studi baru yakni Kesehatan Lingkungan, totalnya menjadi 57 program studi," kata Anis.
Berita:
Anggaran penelitian UI capai Rp150 miliar
Mantan rektor UI dorong publikasi internasional ditingkatkan
(dam)