Wiranto: Saya lahir dari orang miskin

Minggu, 26 Januari 2014 - 14:20 WIB
Wiranto: Saya lahir...
Wiranto: Saya lahir dari orang miskin
A A A
Sindonews.com - Ratusan kader Partai Hanura menyambut kedatangan calon presiden (Capres) yang diusung dari Partai Hanura Wiranto. Hujan rintik-rintik yang sempat mengguyur desa Kurung, Kecamatan Ceper, Klaten dimana lokasi temu kader digelar, tidak menyurutkan tekad warga untuk datang.

Pantauan di lapangan, massa saling berebut untuk bisa bersalaman dengan Wiranto. Dengan sabar, Wiranto meladeni kadernya yang ingin bersalaman. Termasuk berfoto bersama.

"Hidup Pak Wiranto. Hidup Pak Wiranto. Hidup HT. Hidup Hanura," teriak kader Partai Hanura, Sabtu, 25 Januari 2014.

Wiranto mengaku terkejut melihat sambutan warga kepadaa dirinya yang begitu meriah. "Terus terang saya kaget melihat massa yang menyambut saya. Apalagi ibu-ibu, tangan saya sampai sakit. Salam tidak mau lepas-lepas," ungkap Wiranto disambut tepuk tangan kadernya.

Wiranto meminta warga untuk tidak terlalu berlebihan menyambut dirinya. Pasalnya, ungkap Wiranto, dirinya juga termasuk rakyat kecil. Yang mana dirinya dilahirkan dari kalangan biasa.

Bahkan di hadapan kader dan warga Desa Kurung, Wiranto mengakui bila antara dirinya dengan Ceper, Klaten ada kenangan tersendiri di masa kecilnya dulu yang tidak bisa dilupakan begitu saja.

Sebab, saat dirinya ikut mengungsi dari Yogyakarta ke Solo, kuda yang menarik delman setibanya di Ceper kudanya mati.

"Waktu saya kecil, Yogya diserang Belanda. Karena kondisi Yogya yang gawat, orang tua saya mengungsi. Saya ikut. Tapi setibanya di Ceper, kuda yang menarik delman mati. Dan saya terpaksa menginap sampai kuda yang dikirim paman saya yang kebetulan lurah di Kartosuro, tiba. Itulah kenangan yang tak bisa saya lupakan," papar Wiranto.

Tak hanya itu saja, Wiranto pun memaparkan saat-saat masa susahnya sewaktu di Solo. Hingga keinginannya untuk berubah. "Saya masih ingat waktu itu Presiden Soekarno tiba di Solo. Datangnya presiden membuat saya ingin melihatnya. Dan saya pun berusaha ingin melihat Bung Karno. Walau harus bersusah payah. Sejak itulah semangat saya timbul," ungkapnya.

Meski begitu, Wiranto meminta agar kadernya untuk tidak menghalalkan segala cara untuk menggapai keinginaannya. Namun, kadernya tersebut harus benar-benar terpilih karena mendapatkan dukungan penuh serta kepercayaan rakyat yang diberikan.

Seperti dirinya yang mana pada tahun 1998 ada kesempatan mengambil alih kekuasaan negara. Namun hal tersebut tidak dilakukan. Mengingat kalau itu dilakukan, sama saja dirinya mencederai demokrasi.

"Saya sering ditanya berulang-ulang. Pada tahun 1998 saya ada kesempatan sangat mudah jadi presiden, tapi kenapa tidak saya ambil. Kenapa sekarang mencalonkan dan harus bersusah-susah. Karena saya tidak ingin mencederai demokrasi. Dan semua caleg Partai Hanura harus benar-benar terpilih karena memang rakyat menginginkannya," pungkasnya.

Baca berita:
Wiranto lebih senang diundang rakyat ketimbang SBY
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1005 seconds (0.1#10.140)