Korban penyiksaan, Rohmad larang Erwiana jadi TKW lagi

Rabu, 22 Januari 2014 - 22:56 WIB
Korban penyiksaan, Rohmad larang Erwiana jadi TKW lagi
Korban penyiksaan, Rohmad larang Erwiana jadi TKW lagi
A A A
Sindonews.com - Rohmad orang tua Erwiana Sulistiyaningsih (20) tak mengira bila kepergian putri pertama dari dua bersaudara delapan bulan lalu ke Hongkong berakhir tragis. Awalnya, Rohmad keberatan saat Erwiana mengutarakan niatnya untuk mengadu nasib dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia di negara lain.

Berulang kali, Erwiana mencoba meyakinkan Rohmad, ayahnya agar mengizinkannya pergi ke luar negeri. Melihat kegigihan putrinya tersebut, akhirnya Rohmad memberikan izin lulusan SMK 1 Ngawi, Jawa Timur tersebutuntuk pergi menjadi buruh migran.

"Saya dirayu terus sama Erwiana agar diberi izin menjadi TKI. Tadinya saya keberatan. Tapi Erwiana tak kenal menyerah. Dia mencoba meyakinkan saya dengan mengajak temannya yang menjadi TKI datang ke rumah. Melihat kegigihan anak saya, akhirnya saya kasih izin. Apalagi setelah saya tahu kalau negara yang dia tuju adalah Hongkong bukan negara lainnya," papar Rohmad saat ditemui di Rumah Sakit Amal Sehat, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2014).

Saat melepas kepergian Erwiana, Rohmad tak memiliki pikiran macam-macam. Hingga akhirnya, pada hari Jumat lalu, sekira pukul 15.00 WIB ada sebuah taksi berhenti di depan rumahnya. Dari dalam taksi, keluarlah perempuan yang diketahui bernama Yanti.

Yanti keluar dengan memapah anaknya Erwiana. Jelas, Rohmad mengaku terkejut. Saat itu Rohmad melihat kondisi putrinya keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang sungguh ironis.

"Bagaimana tidak, saat berangkat berat badannya 50 kg tapi sewaktu pulang berat badannya hanya 25 kg. Belum lagi luka di sekujur tubuhnya. Jelas saya sangat terkejut. Delapan bulan tak pernah memberi kabar, tahu-tahu pulangnya dalam keadaan begini," ungkapnya.

Saat itu juga, Erwiana dibawa ke Rumah Sakit Amal Sehat, Sragen yang letaknya terdekat dari rumahnya dibandingkan harus ke Ngawi Kota. Melihat kondisi anaknya tersebut, Rohmad menuntut majikan Erwiana untuk dihukum seberat-beratnya. Apalagi Rohmad mendengar, ada tiga orang sebelum Erwiana yang bernasib sama.

"Saya tidak akan mengizinkan Erwiana ke luar negeri. Apapun alasannya tidak boleh. Saya tidak akan memberikan ijin lagi kepada anak saya untuk mengadu nasib ke luar negeri," ungkap Rohmad.

Rohmad lebih baik akan meminta putrinya tersebut untuk tetap tinggal di Ngawi, sambil kembali meneruskan sekolahnya dengan kuliah ke perguruan tinggi. Selain itu, Rohmad mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah memberikan bantuan uang kepada dirinya.

Uang pemberian SBY tersebut akan dipergunakan Rohmad untuk biaya kuliah anaknya bila sudah sembuh nanti. "Terima kasih untuk Pak Presiden. Uang dari Pak Presiden akan saya pakai untuk kepentingan putri saya dan sisanya untuk Erwiana
kuliah," pungkasnya.

Baca berita:
Agen penyalur Erwiana resmi masuk daftar hitam
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8620 seconds (0.1#10.140)
pixels