Di sela ratas, SBY telepon TKI korban penganiayaan

Selasa, 21 Januari 2014 - 12:01 WIB
Di sela ratas, SBY telepon TKI korban penganiayaan
Di sela ratas, SBY telepon TKI korban penganiayaan
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan waktunya untuk menelepon Erwiana Sulistyaningsih (23), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban penganiyayaan majikannya di Hongkong.

Hal itu dilakukan SBY di sela-sela memimpin Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Sebelum itu, SBY terlebih dahulu menghubungi ayahanda Erwiana, Rachmat.

"Assalamualaikum selamat pagi. Dengan Pak Rahmat? Sini Pak SBY. Saya sedih, saya prihatin terhadap musibah ini, yang mengenai putri bapak," kata Presiden SBY saat menghubungi ayahanda Erwiana, dari Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).

Kepada ayahanda Erwiana, SBY menegaskan, dirinya marah kepada pihak yang menganiaya Erwiana. Menurutnya, hukum dan keadilan harus ditegakkan.

"Saya kira Hongkong tahu, dan saya dengar polisi Hongkong juga sudah datang di Indonesia untuk menanyai Erwiana, supaya yang jahat itu mendapatkan hukum yang setimpal," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, SBY pun menanyakan kondisi saat ini Erwiana, kepada ayahanda TKI di Hongkong itu. "Ya pokoknya nanti sebagai kecintaan saya dan rasa keprihatinan saya, nanti akan ada bantuan untuk Pak Rahmat dan Erwiana. Supaya bisa ikut mengatasi apa yang dilaksanakan saat ini," ungkap SBY.

"Sebenarnya, pemerintahan Hongkong itu termasuk baik dibandingkan banyak negara, tetapi yang musibah ini saya juga sudah bicara dengan pemimpin Hongkong waktu di Bali, titip saudara-saudara saya. Tenaga Indonesia yang bekerja di sana," imbuhnya.

Diakui SBY, selama ini pemerintah Hongkong sudah berlaku baik terhadap TKI yang bekerja di sana. Namun, menurut SBY, semua yang terjadi dan menimpa Erwiana, merupakan musibah.

"Selama ini penanganannya baik, tetapi sekali lagi ini kan musibah, yang penting bapak tahu bahwa kami tidak senang, pemerintah tidak senang, Pak SBY juga marah, adanya begini ini," katanya.

Akan tetapi, menurut SBY, yang terpenting adalah agar Erwiana segera sembuh. "Kemudian tentu kalau sudah pulih, nanti bisa bekerja seperti biasa. Silakan bicara dengan Bupati, Pak Kapolres, Dandim, bagaimana sebaiknya," ucapnya.

Kemudian, SBY pun berbicara dengan Erwiana, melalui sambungan telepon. "Walaikumsalam. Ini saya bicara dengan Erwiana, saya senang saya bisa bicara dengan Erwiana. Percayalah hukum akan ditegakkan, keadilan akan ditegakkan," tegas SBY.

"Dan yang penting Erwiana kita bantu pengobatannya, insya Allah sembuh seperti sediakala. Dan nanti bisa melanjutkan aktivitasnya apapun pekerjaanya," imbuhnya.

Kepada Erwiana, SBY berjanji akan membantu dana. "Saya akan membantu dana, gunakan dengan baik. Tapi yang penting sekali lagi utamakan pengobatannya sampai sembuh. Dan kemudian hukum ditegakkan, yang salah kita beri sanksi," imbuhnya.

Lebih lanjut SBY menyampaikan salam dari istrinya, Ibu Ani Yudhoyono kepada Erwiana. "Salam dari Bu Ani. Semoga lekas sembuh. Baik pelakunya, polisi Hongkong sudah ditangkap, jadi hukum atau keadilan akan ditegakkan," pungkasnya.

Seperti diketahui, Erwiana, TKI asal Desa Pucangan, Kecamatan Ngerambe, Ngawi, Jawa Timur, sudah delapan bulan menjadi korban kebrutalan majikan perempuannya di Hongkong. Dia bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Apartemen J 38F Blok 5 Beverly Garden 1, Tong Ming Street, Tesung, O Kowloon, Hongkong.

PT Graha Ayu Karsa memberangkatkan dia dari Tangerang, Banten, ke Hongkong pada 15 Mei 2013 dan kembali ke Tanah Air pada Kamis 9 Januari 2014 dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

Polisi Hongkong minta keterangan TKI korban penganiayaan
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0147 seconds (0.1#10.140)