Kurikulum baru, guru harus siap

Selasa, 14 Januari 2014 - 22:08 WIB
Kurikulum baru, guru...
Kurikulum baru, guru harus siap
A A A
Sindonews.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berpendapat, pemerintah memang belum mampu menyiapkan guru pada kurikulum baru tersebut. Meski pemerintah pada 2013 lalu masih dalam persiapan, namun tahun ini guru sudah harus lebih siap.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengimbau, Kemendikbud harus mempersiapkan guru kembali tanpa ada alasan anggaran atau tenaga pelatih yang kurang memadai.

“Permasalahannya memang ada di guru. Kalau tenaga pengajarnya tidak mampu mana mungkin siswanya mengerti ilmu pengetahuan baru ini,” katanya ketika dihubungi SINDO, Selasa (14/1/2014).

Namun, dia menolak pemerintah akan memotong tunjangan profesi jika guru masih belum mampu melaksanakan kurikulum baru. Sulistiyo menyatakan, sepanjang sejarah pendidikan di Tanah Air guru seringkali dipuja hanya dalam wacana sebagai profesi mulia. Tetapi dalam berbagai kebijakan pemerintah guru selalu diabaikan.

“Pemerintah lebih senang mengutak-atik kurikulum daripada meningkatkan kinerja dan kualitas guru. Pelatihan merupakan kegiatan yang langka bagi guru-guru kita,” sesalnya.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menyatakan, pemerintah jangan terlalu cepat berwacana untuk memotong tunjangan guru. Pasalnya, perhatian pemerintah untuk peningkatan kualitas guru di Indonesia juga masih sangat kurang.

Hal itu bisa dilihat dari tidak adanya anggaran dari pemerintah untuk melakukan pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas guru. "Dari survei yang kami lakukan, 62 persen guru di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan. Bahkan ada satu guru di Pandeglang, Banten, yang terakhir mengikuti pelatihan guru pada 1980," imbuhnya.

Guru SMAN 13 Jakarta ini berpendapat, pemerintah jangan lagi mengeluarkan anggaran besar bagi kebijakan yang tidak berpengaruh pada perbaikan mutu pendidikan. Pemerintah lebih baik menganggarkan dana untuk memberikan pelatihan kepada guru.

Namun dia meminta pelatihan jangan hanya diberikan kepada guru sasaran kurikulum. Akan tetapi, bagi semua guru baik itu guru berstatus pegawai negeri sipil, guru honorer dan juga guru di sekolah swasta.

Baca berita:
34.218 guru ikuti pelatihan kurikulum 2013
(kri)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Ogoh-ogoh Muka Donald...
Ogoh-ogoh Muka Donald Trump Jadi Simbol Kritik di May Day Depan DPR
14 menit yang lalu
Polemik Ijazah Jokowi,...
Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo Diminta Siapkan Bukti dan Hadapi Proses Hukum
14 menit yang lalu
Kejagung Usut Dugaan...
Kejagung Usut Dugaan Korupsi di PT Sritex
43 menit yang lalu
Kemenag Buka Seleksi...
Kemenag Buka Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025, Catat Jadwalnya
52 menit yang lalu
Dunia Tidak Baik-baik...
Dunia Tidak Baik-baik Saja, Kiai Said: Tokoh dan Ormas Agama Harus Jadi Pendamai, Bukan Penonton
1 jam yang lalu
KASBI Pilih Demo di...
KASBI Pilih Demo di DPR: Belum Saatnya Bermesraan dengan Pemerintah
1 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved