Kasus Hambalang, KPK dinilai aneh periksa Suaidi Marasabessy
A
A
A
Sindonews.com - Pemeriksaan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Suaidi Marasabessy, Selasa 6 Januari 2014, dinilai aneh.
Pasalnya, saat Kongres Partai Demokrat digelar di Bandung, Jawa Barat, 2010 lalu, Suaidi masih sebagai politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
"Kan memang banyak saksi aneh, karena kasusnya memang aneh," kata politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, kepada Sindonews melalui pesan singkat, Selasa (7/1/2014).
Sementara itu, Suaidi Marasabessy pun mengaku tak tahu menahu perihal pemberian duit dan smartphone pada Kongres Demokrat di Bandung itu. "Saya tidak tahu, kan masuk Partai Demokrat bulan Agustus 2010. Masih di Hanura saat itu. Memang masuk Juli, pelantikannya Agustus," kata Suaidi.
Dirinya mengakui, kapasitasnya diperiksa KPK sebagai pihak komisi pengawas Partai Demokrat. "Ditanya, apakah benar komisi pengawas menerima laporan, musda (musyarah daerah) dan muscab (musyawarah cabang) di daerah," ucapnya.
Seperti diketahui, kemarin Suaidi diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek lainnya dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Dia dicecar penyidik perihal pemberian duit dan smartphone pada Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, tahun 2010 lalu.
KPK terima dana pengamanan kasus Hambalang.
Pasalnya, saat Kongres Partai Demokrat digelar di Bandung, Jawa Barat, 2010 lalu, Suaidi masih sebagai politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
"Kan memang banyak saksi aneh, karena kasusnya memang aneh," kata politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, kepada Sindonews melalui pesan singkat, Selasa (7/1/2014).
Sementara itu, Suaidi Marasabessy pun mengaku tak tahu menahu perihal pemberian duit dan smartphone pada Kongres Demokrat di Bandung itu. "Saya tidak tahu, kan masuk Partai Demokrat bulan Agustus 2010. Masih di Hanura saat itu. Memang masuk Juli, pelantikannya Agustus," kata Suaidi.
Dirinya mengakui, kapasitasnya diperiksa KPK sebagai pihak komisi pengawas Partai Demokrat. "Ditanya, apakah benar komisi pengawas menerima laporan, musda (musyarah daerah) dan muscab (musyawarah cabang) di daerah," ucapnya.
Seperti diketahui, kemarin Suaidi diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek lainnya dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Dia dicecar penyidik perihal pemberian duit dan smartphone pada Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, tahun 2010 lalu.
KPK terima dana pengamanan kasus Hambalang.
(maf)