Rabu wekasan, mitos malam Tahun Baru banyak malapetaka
A
A
A
Sindonews.com - Ada yang berbeda di Tahun Baru 2014 yang jatuh pada hari Rabu (1/1/2013). Beredar mitos malam tahun baru itu merupakan hari Rabu terakhir bulan Safar (perhitungan Jawa) atau dalam bahasa Arab pada waktu itu masuk pada Arba' Mustamir. Dalam mitos Jawa, malam Tahun Baru 2014 ini jatuh pada Rabu Wekasan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada tahun baru yang jatuh pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dalam mitos tersebut juga disebutkan bahwa Tuhan akan menurunkan beribu-ribu malapetaka di malam Tahun Baru 2014.
Terkait Rabu Wekasan mulai beredar broadcast melalui BBM yang berbunyi "(Rebo wakasan) malam Tahun Baru pada tahun ini berbeda dengan tahun" yg sudah lalu karena malam tahun baru pada tahun ini bertepatan pada hari rabu terakhir atau arba'mustamir bulan safar pada hari rabu tersebut Allah akan menurunkan beribu" mala petaka (bala') oleh sebab itu pada tahun ini di harapkan Untuk tidak ber lebih"han dalam merayakan tahun baru Masehi 2014 Karena setiap manusia tidak tau musibah apa yg akan di turunkan pada hari itu..SEBARKN TEKS INI seikhlasnya ke KONTAK MU pada sebagian mukmin ALLAH"
Menanggapi mitos tersebut, Sekretari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur M Yunus mengatakan, mitos tersebut belum tentu benar.
"Setahu saya tidak ada ayat atau hadis yang mengupas soal itu (Rabu Weakasan). Tapi memang pesannya kita tidak boleh merayakan tahun baru dengan cara berlebih-lebihan," kata Yunus, Minggu (29/12/2013).
Yunus juga mengatakan, terlepas benar atau tidaknya mitos tersebut, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebih-lebihan dalam merayakan tahun baru. Seharusnya, tahun baru digunakan untuk muhasabbah atau instrospeksi diri terhadap amal perbuatan yang dilakukan pada tahun lalu.
"Tahun depan digunakan untuk memperbaiki iman. Seharusnya, pergantian tahun kita mengevalusi diri," jelasnya.
Kata Yunus, mitos memang tidak sepenuhnya benar tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Dalam Al Quran sendiri juga sudah jelas terkait sikap manusia yang kufur nikmat.
"Allah akan menurunkan azab kepada satu kaum yang kuruf nikmat. Kalau mitos itu, saya memang belum pernah ada penjelasan," tandas Yunus.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada tahun baru yang jatuh pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dalam mitos tersebut juga disebutkan bahwa Tuhan akan menurunkan beribu-ribu malapetaka di malam Tahun Baru 2014.
Terkait Rabu Wekasan mulai beredar broadcast melalui BBM yang berbunyi "(Rebo wakasan) malam Tahun Baru pada tahun ini berbeda dengan tahun" yg sudah lalu karena malam tahun baru pada tahun ini bertepatan pada hari rabu terakhir atau arba'mustamir bulan safar pada hari rabu tersebut Allah akan menurunkan beribu" mala petaka (bala') oleh sebab itu pada tahun ini di harapkan Untuk tidak ber lebih"han dalam merayakan tahun baru Masehi 2014 Karena setiap manusia tidak tau musibah apa yg akan di turunkan pada hari itu..SEBARKN TEKS INI seikhlasnya ke KONTAK MU pada sebagian mukmin ALLAH"
Menanggapi mitos tersebut, Sekretari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur M Yunus mengatakan, mitos tersebut belum tentu benar.
"Setahu saya tidak ada ayat atau hadis yang mengupas soal itu (Rabu Weakasan). Tapi memang pesannya kita tidak boleh merayakan tahun baru dengan cara berlebih-lebihan," kata Yunus, Minggu (29/12/2013).
Yunus juga mengatakan, terlepas benar atau tidaknya mitos tersebut, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebih-lebihan dalam merayakan tahun baru. Seharusnya, tahun baru digunakan untuk muhasabbah atau instrospeksi diri terhadap amal perbuatan yang dilakukan pada tahun lalu.
"Tahun depan digunakan untuk memperbaiki iman. Seharusnya, pergantian tahun kita mengevalusi diri," jelasnya.
Kata Yunus, mitos memang tidak sepenuhnya benar tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Dalam Al Quran sendiri juga sudah jelas terkait sikap manusia yang kufur nikmat.
"Allah akan menurunkan azab kepada satu kaum yang kuruf nikmat. Kalau mitos itu, saya memang belum pernah ada penjelasan," tandas Yunus.
(lns)